Dengancekatan Ibu Yuni memasak, kita pun langsung makan berdua sambil ngobrol ngalor ngidul sampai-sampai kita membahas cerita yang agak berbau seks. Kukira Ibu Yuni nggak suka yang namanya cerita seks, eh tau-taunya dia membalas de ngan cerita yang lebih hot lagi. Kita pun sudah semakin jauh ngomongnya. Cerita ini merupakan kelanjutan dari namun dari perspektif namaku Agus umurku 21 tahun dengan postur tubuh 170 cm berat 65 kg dengan hidung mancung dan kulit kuning langsat. Aku dan keluargaku berasal dari Kota Malang Jawa Timur dan sekarang sedang menimba ilmu sebagai mahasiswa di salah satu perguruan tinggi negeri di Kota Surabaya. Aku adalah anak ke 2 dari 7 yang pertama bernama Yunita berumur 23 tahun baru lulus kuliah dari kota yang sama denganku dan sekarang bekerja di Kota Jakarta. Papaku bernama Budiawan keturunan Bugis-Makassar berusia 46 tahun dan bekerja sebagai pejabat teras di Dinas Keuangan di kota kami. Mamaku bernama Rini Wulandari berusia 45 tahun bekerja sebagai guru PNS di salah satu SMA Negeri di Kota wanita seusianya bisa dibilang Mamaku adalah seorang wanita yang sangat cantik dengan kulit kuning langsat, rambut hitam panjang sebahu, hidung mancung, mata bulat besar, dan bibirnya yang merah merekah. Postur tubuhnya juga tergolong montok dengan tinggi badan 160 cm berat 63 kg dan payudara berukuran jumbo yaitu itu aku juga memiliki 5 orang adik yang masih kecil-kecil yaitu si kembar Deni dan Dani yang sekarang berusia 3 tahun dan baru masuk playgroup. Yang kedua perempuan bernama Dina berusia hampir 2 tahun. Lalu yang terakhir adalah si kembar perempuan bernama Nadya dan Nazwa yang baru berumur 3 kami sekeluarga ada 9 orang. Karena kesibukan kedua orang tuaku dan banyaknya anak kecil di rumah kami maka Papa dan Mamaku mempekerjakan 2 orang babysitter, seorang pembantu dan seorang tukang kebun untuk membantu mengurus rumah dan adik-adikku. Karena kami tergolong dari keluarga kaya maka masalah finansial bukanlah persoalan serius bagi Rini WulandariSejak kecil sewaktu aku masih berdua dengan Mbak Yunita hingga sekarang kedua orangtuaku selalu mengajarkan agama dan sopan santun ala Jawa dengan baik. Mamaku dalam kesehariannya memakai jilbab lebar dan baju muslim untuk menutupi tubuhnya jika sedang keluar rumah sehingga menambah kesan religius dalam keluarga Yunita sendiri walaupun belum mengenakan jilbab namun dia selalu ingat pesan Mamaku untuk berpakaian sopan dan menjaga tingkah laku. Papa dan Mamaku dikenal cukup aktif di kegiatan lingkungan rumah kami. Jika Papaku seringkali diminta menjadi pemimpin kegiatan di tingkat RT/RW, Mamaku sendiri juga aktif di kegiatan pengajian Muslimat NU Kota Malang di tingkat profil keluargaku kebanyakan orang akan menilai bahwa kami adalah keluarga yang harmonis dan agamis. Sebenarnya tidaklah salah jika orang menilai seperti itu, namun dibalik itu semua ada rahasia besar di keluarga kami dan hanya aku yang Rini walaupun dikenal sebagai sosok yang aktif dan religius, namun dibalik itu semua Mamaku pernah berselingkuh dengan tukang kebun kami yang sudah berhenti bernama Pak Kardi selama 4 tahun. Bukan itu saja, 5 orang adik kecilku yang lahir belakangan ini semuanya merupakan hasil benih Pak Kardi yang disemaikan ke dalam rahim suci skandal itu aku ketahui beberapa bulan sebelum Mama melahirkan Nadya dan Nazwa. Yaitu ketika di akhir pekan saat aku pulang ke Malang dari Surabaya. Aku memang punya kebiasaan pulang pergi Malang-Surabaya setiap 2 Minggu sekali kalau tidak ada tugas kuliah yang itu hari Sabtu sekitar 7 pagi aku berangkat dari kosan menggunakan motor dari Surabaya menuju Malang. Perjalanan memakan waktu 2, 5 jam. Sekitar jam setengah 10 pagi aku pun tiba di sampai dirumah kulihat suasana cukup sepi dan terlihat 2 mobil milik Papaku yaitu Toyota Fortuner dan Nissan Serena terparkir disitu. Sepertinya Papaku sedang keluar kota menggunakan pesawat makanya mobilnya terparkir rapi di garasi kami. Aku pun memasukkan motor dan menaruhnya di samping mobil Papaku.“Assalamu’alaikum, Mama”. Panggilku tanpa ada sahutan sama penasaran aku pun mencari Mama ke seantero sudut rumah. Ketika sampai di depan kamar Mama aku pun mendengar suara desahan seperti orang yang sedang bercinta. Aku pun mulai curiga dan berusaha mengintip apa yang terjadi di kamar kuintip aku pun kaget setengah mati. Ternyata Mamaku yang selama ini sangat alim dan sangat kuhormati sedang bercinta dengan Pak Kardi tukang kebun kami. Pak Kardi sedang menyodok memek Mamaku yang sedang hamil dengan sangat kuat dari belakang dalam posisidoggie style.“Ayo Pak sodok terus yang kuat OHH OHH OHH”. Desah Mamaku pada Pak Kardi.“Memekmu nikmat Bu aku jadi ketagihan OHH OHH OHH”. Desah Pak Kardi sambil terus menyodok memek sekitar 15 menit mereka bercinta tiba-tiba Pak Kardi pun mempercepat sodokan kontolnya pada memek Mamaku. Tak lama kemudian mereka pun saling berteriak bersahut-sahutan.“Ohh Bu aku keluar OHH OHH CROOT CROOT CROOT CROOT CROOT CROOT!” Keluarlah sperma Pak Kardi ke dalam memek Mamaku.“Aku juga keluar Pak AHH AHH AHH CREETT CREETT CREETT CREETT!” Teriak Mamaku yang juga telah mencapai mencapai puncak kenikmatan masing-masing keduanya pun tiduran di ranjang sambil berangkulan mesra. Mereka pun bercakap-cakap.“Makasih ya Bu, aku puas banget sama Bu Rini”. Kata Pak Kardi sambil membelai rambut Mamaku“Aku juga puas lho sama Pak Kardi, udah manuknya gede udah gitu subur lagi CUPP”. Balas Mamaku sambil mencium bibir Pak Kardi.“Rawat anakku ya Bu Rini”. Pinta Pak Kardi sambil mengelus-elus perut Mamaku.“Semua anak-anak kita Deni, Dani, Dina dan si kembar yang ada di perutku ini akan aku rawat untukmu Pak”. Balas Mamaku.“Bu Rini, aku mau ronde kedua boleh?” Tanya Pak Kardi pada Mamaku.“Aduh Pak, nafsumu gede banget sih, inget lho aku lagi hamil anakmu”.“Justru karena Ibu lagi hamil makanya nafsuku jadi meluap-luap”. Katanya sambil kembali menggerayangi tubuh seksi Mamaku. Tak lama kemudian mereka pun melanjutkan permainan sampai siang hari dan aku pun memutuskan untuk menenangkan diri dan pergi ke di kamar aku pun *shock, * aku tidak menyangka bahwa 3 adik kecilku dan juga 2 adikku yang ada di dalam kandungan Mama saat ini semuanya merupakan anak Pak Kardi bukan anak Papaku. Saat memikirkan hal tersebut kontolku pun terasa keras. Aku pun mengocok kontolku dengan kuat sambil membayangkan Mamaku. Tak lama kemudian “CROOT CROOT CROOT CROOT CROOT AHH AHH AHH AHH” keluarlah spermaku dengan banyak membasahi hari setelah kejadian itu sewaktu aku sedang sendirian di kamar kostku, aku pun berpikir bagaimana bisa Mamaku seorang yang cantik dan begitu dihormati bisa melakukan tindakan sehina itu dengan Pak Kardi. Apakah Mamakudipelet oleh Pak Kardi? Aku curiga Mamaku terkena guna-guna yang sangat kuat dari Pak Kardi sampai dia mau saja melayani nafsunya dan mengandung benih-benih Pak pun memutuskan untuk mencari “orang pintar” untuk membuka semua misteri ini. Setelah mencari info kemana-mana akhirnya aku mendapatkan seorang ustadz di Surabaya yang terbiasa menangani korban ilmupelet seperti pun datang ke rumahnya yang ada di salah satu gang kecil di Surabaya. Setelah menjelaskan masalahku rupanya Ustadz tersebut sangat ramah dan mau membantuku. Setelah melalui penerawangan mata batinnya akhirnya kami tahu bahwa Pak Kardi menggunakan ilmupelet nguyup pejuh untuk memperdaya Mamaku. Menurut penuturan sang Ustadz Pak Kardi mengguna-guna Mamaku dengan masturbasi menggunakan celana dalam dan BH Mamaku yang sudah dibacakan mantra khusus olehnya sehingga Mama pun terperdaya olehnya.“Dik Agus tenang saja, saya akan mengatasi ilmu pelet dari Pak Kardi. Tugas Adik adalah harus rutin memberikan air sudah saya bacakan doa-doa dari Al Qur’an kepada Ibu Dik Agus. Insyaallah cepat atau lambat ilmupelet Pak Kardi akan luntur dan menerima balasan yang setimpal dari Allah SWT”. Terang sang Ustadz tersebut padaku.“Tapi saya gak punya banyak uang Pak Ustadz”. Kataku pasrah.“Sudah Dik Agus jangan pikirkan itu, saya rela dibayar seikhlasnya oleh Dik Agus karena saya tahu sampeyan masih kuliah dan masih bergantung sama orang tua ya toh”. Terangnya padaku.“Terima kasih Pak Ustadz atas bantuannya”.“Ya sudah kalo gitu mulai sekarang kita berusaha ya, memang ini adalah ilmu pelet yang cukup berat untuk dilawan. Namun selama kita Istiqomah kepada Allah SWT mudah-mudahan pengaruh ilmu tersebut bisa hilang dari Ibunya Dik Agus”.“Terima kasih banyak Pak Ustadz. Oh ya kalo gitu saya pamit dulu ya Assalamualaikum”. Kataku berterima kasih dan mohon pamit padanya.“Waalaikumsalam iya mari Dik Agus”.Setelah pertemuan dengan Pak Ustadz tersebut, setiap kali aku pulang ke Malang aku pasti membawa air doa dari Pak Ustadz yang selalu kucampurkan ke dalam gelas air yang akan diminum Mamaku. Aku pun jadi rutin pulang seminggu sekali sambil menunggu waktu persalinan bulan kemudian Mamaku pun melahirkan bayi kembar perempuan. Aku bersyukur adik-adikku lahir dengan selamat. Setelah adikku lahir aku berharap ada sesuatu yang terjadi dengan Pak Kardi sehingga dia tidak akan mengganggu Mamaku lagi. Benar saja, tepat sebulan setelah Mamaku melahirkan rupanya Pak Kardi dan Mbok Minah kecelakaan motor sehingga mereka berdua meninggal pun melaporkan hal tersebut pada Pak Ustadz yang telah membantuku. Dia bilang Pak Kardi meninggal karena termakan oleh ulahnya sendiri karena telah mengganggu Mamaku. Aku pun bersyukur bahwa hal yang mengganggu keluargaku akhirnya bisa berakhir. Aku pun pergi ke rumah Pak Ustadz untuk mengucapkan terima kasih dan memberinya sedikit uang dari pada Mamaku. Sewaktu Pak Kardi dan Mbok Minah meninggal kami sekeluarga termasuk Mamaku punshock dan sedih. Mau bagaimanapun mereka berdua telah ikut dengan keluarga kami sejak lama. Kulihat Mama sering termenung karena kehilangan “Ayah biologis” kelima adik-adikku yang masih mengatasi masalah itu Papa pun bergerak cepat dengan mencari pembantu, tukang kebun plusbabysitter untuk mengurus rumah kami dan merawat adik-adikku. Setelah mencari kesana kemari akhirnya kami pun mendapat pengganti Pak Kardi dan Mbok Minah yaitu Pak Hamdan sebagai tukang kebun yang baru dan Mbok Lastri sebagai pembantu yang baru. Papaku pun juga mempekerjakan dua orangbabysitter yaitu Yati dan Mirna untuk merawat kelima orang ada pembantu, tukang kebun dan babysitter baru kulihat Mamaku terlihat lebih tenang. Ya walaupun sesekali dia masih suka termenung mengingat Pak Kardi namun suasana rumah kami kembali normal seperti terasa sudah 2 bulan sejak kematian Pak Kardi dan Mbok Minah dimana sekarang Nadia dan Nazwa sudah berusia 3 bulan. Jujur belakangan ini nafsuku benar-benar bergejolak jika melihat tubuh montok Mamaku apalagi sekarang dia sedang masa menyusui. Aku pun mulai menyusun rencana untuk bisa menggauli Mamaku yang cantik dan subur pun ingat bahwa Minggu depan Papa akan berangkat ke luar negeri. Aku pun mempersiapkan diri dengan berolahraga teratur dan tidak masturbasi selama seminggu sampai aku pulang ke rumah. Untuk meningkatkan stamina aku banyak mengonsumsi sayur bayam, buah pepaya, dan juga ikan untuk menambah jumlah hari yang ditunggu pun tiba. Tepat pada hari Jum’at pagi aku pun berangkat dari Surabaya menuju Malang. Oh iya karena saat ini aku sudah menyelesaikan semua mata kuliahku dan hanya tinggal menyusun skripsi maka waktu luangku jadi lebih banyak. Dengan bersemangat aku memacu motorku dengan kencang supaya cepat sampai jam 10 pagi akhirnya sampai juga aku dirumah. Mama pun membuka pintu untuk mempersilahkan aku untuk masuk. Aku pun mengucapkan salam dan mencium tangan Mamaku dan mengelus pipi adikku Nazwa yang sedang Mamaku gendong. Pagi itu Mama memakai jilbab dan baju gamis warna hijau. Aku menebak Sepertinya Mamaku ada acara penting hari ini.“Assalamu’alaikum Ma”. Kataku mengucap salam dan mencium tangannya.“Waalaikumsalam Gus, tadi kamu berangkat dari Malang jam berapa?” Tanya Mamaku.“Tadi sekitar jam 7an Ma, terus aku mampir dulu di warung pinggir jalan buat sarapan tadi makanya datangnya agak telat”.“Oh gitu pantesan dari tadi Mama tungguin kamu kok lama banget sampenya”.“Oh iya Mama kok rapi banget hari ini, emangnya ada acara apa Ma?”“Hari ini Mama ada acara pengajian Muslimat NU sekaligus ada rapat di kantor ranting soal masalah bakti sosial buat Minggu depan”.“Hhhmmm gitu, oh ya mau aku anter gak Ma?”“Gak usah sayang, kamu kan baru dateng tadi mendingan istirahat dulu sambil nunggu waktu shalat Jum’at”.“Oh yaudah kalo gitu hati-hati di jalan ya Ma”. Mamaku pun hanya mengangguk padaku.“Yati, tolong kesini sebentar”.“Iya Bu”.“Tolong jagain Nazwa hari ini ya, Ibu mau pergi dulu ada acara sampe sore”. Kata Mamaku sambil menyerahkan Nazwa pada Yati.“Nazwa Mama pergi dulu ya, hari ini kamu main sama Mas Agus sama Mbak Yati ya Assalamualaikum”. Kata Mamaku melambaikan tangannya pada adikku melepas kepergian Mama aku pun pergi untuk beristirahat di kamar menunggu waktu shalat Jum’at. Di dalam kamar aku pun bertekad untuk menggauli Mamaku malam ini baik tak peduli kalo harus dengan cara paksa sekalipun karena kontolku sudah amat sangat keras dan bernafsu untuk “menggagahinya”.Siang itu aku pun shalat Jum’at di masjid komplek perumahan kami dan setelah itu makan siang di rumah bersama adik-adikku. Jujur walaupun aku sayang pada mereka semua namun tetap saja ada rasa aneh mengingat mereka semuanya adalah anak hasil benih almarhum Pak Kardi tukang kebunku makan siang sambil menunggu Mama pulang nanti sore aku pun menghabiskan waktu dengan bermain-main dengan adik-adikku. Mereka semua anak yang lucu dan menggemaskan sekalipun lahir dari perbuatan terlarang antara Mamaku dan almarhum Pak Kardi namun aku tetap menyayangi mereka sebagai seorang jam 4 sore Mamaku pun sampai dirumah. Setelah menyapa adik-adikku sebentar Mama pun langsung menuju kamarnya untuk ganti baju dan mandi. Aku pun berinisiatif untuk mengikutinya dan mengintip Mamaku dari luar pintu sampai di depan kamarnya kulihat Mama sedang berkaca sambil melenggak-lenggokkan tubuhnya. “Oh seksi sekali tubuh Mamaku” kataku dalam hati. Mama pun mulai membuka jilbabnya perlahan lalu beserta dengan ciputnya. Terlihatlah rambut Mama yang panjang hitam sebahu, lehernya yang putih mulus dan sepasang anting-anting emas nan indah bergoyang-goyang di kedua telinga Mamaku yang selalu tertutup jilbab setiap hari jika sedang keluar rumah.“Oh Mama cantik banget kalo pake anting-anting kayak gitu” kataku sambil mengelus-elus kontolku yang sudah mengeras dari tadi. Kemudian Mamaku pun membuka gamisnya beserta pakaian dalamnya sehingga terlihatlah payudara Mamaku yang super montok dan pahanya yang mulus. Hampir saja aku masturbasi pada sore itu namun aku masih berusaha menahan nafsuku untuk kulampiaskan pada Mamaku malam aku dan Mama pun makan malam bersama adik-adikku. Malam itu Mama memakai kaos tanpa lengan dengan belahan dada rendah, celana pendek setengah paha, dan menguncir kuda rambutnya sehingga lehernya yang putih mulus dan anting-anting emas nan cantik di kedua telinganya terlihat jelas. “Oh sungguh mempesona sekali Mamaku malam ini” kataku dalam itu kami menghabiskan waktu dengan menonton televisi dan bercakap-cakap di ruang tamu. Mama pun menanyakan progress skripsiku. Aku pun menjawab masih dalam tahap mengajukan judul. Mama pun berpesan agar aku menyelesaikan skripsiku dan lulus tepat lama kemudian tepat jam 9 malam Mamaku pun mengantarkan adik-adikku untuk pergi tidur ke kamarnya. Aku dan Mama juga menggendong Nadia dan Nazwa ke kamarnya yang terpisah dengan kamar Mamaku namun posisinya bersebelahan dan ada pintu tembus di dalamnya sehingga kalau ada apa-apa terjadi pada mereka berdua Mama bisa langsung masuk melalui pintu tembus tanpa harus keluar menunggu waktu yang tepat aku pun masuk ke kamarku yang ada di lantai 2 untuk menunggu hingga menjelang tengah malam. Tepat jam 11 malam ketika semua orang dirumahku sudah tidur aku pun keluar dari kamar dan turun ke lantai 1 berjalan menuju kamar masuk ke kamar Mamaku, tak lupa aku mengunci pintu terlebih dahulu dan menutup jendela agar tidak ada yang mengintip. Tak lupa kubawa HP-ku yang berisi video perselingkuhannya dengan almarhum Pak Kardi untuk itu kulihat Mamaku sedang tertidur dalam posisi terlentang dengan menggunakan kimono warna biru. Parasnya sungguh cantik sekali dan payudaranya yang sangat besar seperti ingin keluar dari kimononya. Aku pun memberanikan diri untuk mencium wajahnya dan membuka kaitan kimononya hingga payudaranya yang montok itu pun terpampang sudah tidak tahan aku pun membuka pakaianku hingga telanjang bulat hingga kontolku yang panjangnya 19 cm dengan diameter 4 cm. Aku pun menindih Mamaku sambil menciumi tubuhnya dan menghisap kedua payudaranya yang super montok itu. Saat menghisap payudaranya terasa air susu Mamaku keluar mengisi mulutku.“Oh manis sekali air susu Mamaku” kataku dalam hati. Puas meminum air susunya aku pun turun ke arah memeknya yang merah merekah. Kuhisap memeknya yang sudah licin itu. Terlihat Mamaku dengan mata masih terpejam mulai mendesah pelan. Aku pun heran bagaimana Mamaku bisa tidak sadar dalam kondisi seperti puas menghisap memeknya, tibalah saatnya permainan utama. Aku pun mulai naik ke atas tubuh Mamaku sambil memegang kontolku yang super keras dan mengarahkannya ke depan pintu memeknya yang sudah licin tersebut. Sempit sekali memek Mamaku ini sampai aku harus mencoba menjebolnya sebanyak 3 sodokan ketiga akhirnya kontolku pun berhasil masuk ke dalam memek Mamaku. Aku pun berusaha memasukkannya dalam-dalam hingga kontolku masuk semua ke dalam memek Mamaku. “Oh seret sekali memek ini, pantesan Pak Kardi sampe ketagihan sama Memek Mama” kataku dalam hati. Ketika berhasil menyodokkan kontolku dalam-dalam, mata Mamaku pun mulai terbuka dan terkejut melihat dirinya sedang disetubuhi anaknya.“Astaghfirullahaladzim Agus! Kamu mau ngapain Mama Gus”. Kata Mamaku terkejut dan mulai mengeluarkan air mata.“Aku pengen seneng-seneng sama Mama kayak Mama sama Pak Kardi dulu”. Kataku langsung to the point.“Gus tolong jangan perkosa Mama Gus, aku ini Mama kandungmu hiks hiks hiks hiks!” Kata Mamaku meronta-ronta menggerakkan pantatnya yang sudah terkunci oleh selangkanganku. Gerakan seperti itu justru membuat kontolku tambah masuk ke dalam memeknya.“Pokoknya malam ini Mama harus puasin aku kalo gak aku bakal laporin ke Papa kalo Mama dulu selingkuh sama Pak Kardi!” Kataku membentaknya dengan keras.“Jangan Gus, jangan laporin ke Papa, nanti Mama bisa dicerai sama Papamu hiks hiks hiks hiks”.“Makanya malem ini harus layanin aku sampe aku puas OHH OHH OHH Plak Plok Plak Plok Plak Plok!” Kataku sambil mulai menyodoknya.“OHH pelan-pelan sayang punya kamu gede banget hiks hiks hiks hiks!” Kata Mamaku yang sudah pasrah dan mulai mengikuti aku pun menggenjotnya dengan keras. Wajah yang cantik dan payudaranya yang montok habis kuciumi dan kujilati. Selama menggenjotnya terlihat anting-anting Mamaku dan selama ini tertutup oleh jilbab bergoyang gondal-gandul menambah pesona Mamaku yang memang sudah cantik dari sananya. Aku pun menjilati lehernya yang mulus dan menciumi anting-anting lama kemudian sekitar 20 menit, kurasakan ujung kontolku sudah semakin gatal dan buah zakarku semakin menegang. Ya sebentar lagi aku akan klimaks. Ketika akan klimaks tiba-tiba Mamaku berteriak kencang.“AHH AHH AHH AHH CREETT CREETT CREETT CREETT CREETT!” Keluarlah cairan orgasme Mamaku menyirami kontolku yang sudah diujung pun terus menyodok-nyodokkan kontolku dengan makin brutal. Mamaku pun sudah memintaku untuk berhenti sebentar karena dia sudah kelelahan. Namun karena aku sedang konsentrasi untuk mengejar orgasmeku, kata-kata Mamaku hanya kuanggap angin lalu dan tidak kupedulikan sama menit berlalu akhirnya aku pun benar-benar akan klimaks. Aku semakin menyodok-nyodokkan kontolku semakin dalam sampai menyentuh benda kenyal di ujung memeknya. “Inikah rahim Mama tempat aku dikandung dulu? Rahim yang juga sudah dibuahi oleh Pak Kardi berkali-kali dan juga Papaku. Oh nikmat sekali rahim Mama membuatku makin kesetanan untuk membuahi’ Mamaku seperti Pak Kardi dan juga Papaku.“Nak, kontol kamu kena rahim Mama sayang OHH OHH OHH”. Kata Mamaku mendesah menikmati sodokan kontolku.“Ma, aku mau keluar OHH OHH OHH”. Kataku padanya.“Jangan di dalam sayang cepet cabut, cabut caaabbbuuuuttttttt!” Kata Mamaku panik dan berusaha melepaskan kontolku dari memeknya.“Gak bisa Ma udah telat, terima ini OHH OHH OHH OHH CROOT CROOT CROOT CROOT CROOT CROOT CROOT CROOT CROOT CROOT!” Keluarlah spermaku sebanyak 10 kali semprotan menyirami rahim Mamaku yang amat subur ini.“Hiks hiks hiks hiks kamu jaaaahhhhaaaaatttttt Gus Ahh Ahh Ahh Ahh CREETT CREETT CREETT CREETT CREETT CREETT!” Teriak Mamaku menangis sambil mendapat orgasmenya yang kedua. Setelah itu tubuhku pun ambruk menindih tubuh montok mengatur nafas, aku pun menciumi leher dan anting-antingnya. Oh puas sekali aku bisa menggauli Mamaku. Di sisi yang lain Mamaku masih menangis tersedu-sedu.“Kamu jahat Agus, kamu udah perkosa Mama kandungmu sendiri hiks hiks hiks hiks!” Kata Mamaku sambil menangis.“Ini hukuman buat Mama karena udah selingkuh dan bikin anak sama orang lain”.“Tapi kenapa harus kayak gini sih hukumannya hiks hiks hiks hiks”. Jawab Mamaku sambil menangis. Mendengar tangisannya aku pun merasa iba dan timbul rasa bersalahku padanya.“Mama tau Mama salah. Mama udah berzina sama orang lain sampe punya anak 5 orang. Tapi bagaimanapun yang namanya anak gak bolehgituan sama Mama kandungnya hiks hiks hiks”. Lanjut Mamaku dengan tangis yang sudah mulai pun tak menjawabnya dan hanya memeluknya erat-erat. 5 menit kemudian kurasakan kontolku kembali cenat-cenut. Karena tidak tahan aku pun kembali menyodokkan kontolku pada memeknya. Di ronde kedua ini, tak banyak perlawanan yang dilakukan Mamaku. Mungkin saja karena dia sudah lelah dan pasrah dengan perbuatanku.“Plak Plok Plak Plok OHH OHH OHH OHH!” Begitulah bunyi sodokan dan desahanku pada menit kemudian aku pun mendekati masa orgasme. Kumasukkan kontolku dalam-dalam sampai menyentuh mulut rahimnya dan aku pun klimaks.“Mama, aku keluar lagi OHH OHH OHH CROOT CROOT CROOT CROOT CROOT CROOT CROOT!” Keluarlah 7 kali semprotan spermaku mengisi rahimnya yang amat subur itu.“AHH AHH AHH AHH CREETT CREETT CREETT CREETT CREETT!” Teriak Mamaku yang juga sudah mencapai klimaksnya. Setelah itu tubuhku pun kembali ambruk menindih tubuh montok ronde kedua ini aku menaruh kepalaku di samping leher kanan Mamaku sambil menciumi lehernya yang mulus dan anting-antingnya yang cantik. Mamaku hanya membalas dengan mengusap-usapkan kepalaku dengan tangannya. Saat kuangkat kepalaku kulihat Mama hanya tersenyum tipis melihat wajahku.“Ma, maafin aku ya gak bisa ngendaliin hawa nafsu”. Kataku pada Mama.“Mama ngerti kok, lagian ini kan salah Mama juga”. Katanya padaku sambil membelai pun kembali menaruh kepalaku di lehernya dimana sekarang Mamaku mengusap-usapkan tangannya pada punggungku yang basah oleh keringat. Saat kuamati dari dekat, aku merasa Mamaku sangat cantik jika memakai anting-anting emas di kedua telinganya. Sayang anting-anting Mama yang indah ini selalu tertutup dalam balutan jilbab setiap yang dipakai Mamaku dibalik jilbabnya“Ma, aku boleh nanya gak sama Mama tapi Mama jangan marah ya”. Tanyaku pada Mama.“Iya sayang emangnya kamu mau nanya apa sama Mama”. Balas Mamaku lembut.“Ma, Mama kan pake jilbab setiap hari, tapi kok Mama masih pake anting-anting?” Tanyaku sambil memegang anting-antingnya.“Emangnya kenapa kalo Mama masih pake anting-anting sayang?” Tanya Mamaku sambil tersenyum manis.“Ya kan jadinya sayang Ma, anting-anting Mama jadi ketutupan sama jilbabnya Mama”. Kataku padanya.“Gini ya sayang, Mama pake jilbab itu karena perintah agama yang nyuruh buat nutup aurat yang terdiri dari rambut, leher, telinga, sampai ke dada. Terus kenapa Mama masih pake anting-anting ya karena Mama perempuan yang fitrahnya emang suka berhias. Nah berhias itu contohnya make perhiasan kayak anting-anting yang Mama pake sekarang ini di dalam hukum agama cuma boleh diperlihatkan sama muhrimnya Mama yaitu kamu, Papa kamu sama adik-adik kamu”.“OHH gitu ya Ma”. Kataku sambil mengangguk-angguk. Dalam hati aku berkata betapa sholehahnya Mamaku ini walaupun memakai anting-anting cantik yang tergolong mahal namun dia tidak mau memperlihatkannya kepada orang yang bukan muhrimnya. “Oh Mama, aku jatuh cinta sama Mama” kataku dalam hati.“Menurut kamu Mama cantik gak kalo pake anting-anting kayak gini?” Tanya Mama padaku dengan senyuman manisnya.“Iyyaaa cantik kok Ma, Mama keliatan lebih cantik kalo pake anting-anting”. Jawabku agak gugup sambil menahan hawa nafsuku yang mulai naik lagi.“Kok ngomongnya gugup kayak gitu sih? Kenapa? Gak suka ya ngeliat Mama pake anting-anting?” Tanya Mama yang dengan wajah yang agak sedih.“Gak Ma, bukannya gak suka tapi Arrrggghhh”. Kataku yang sudah sangat bernafsu sambil menyodoknya pelan.“Iya tapi kenapa sayang”. Tanya Mamaku lembut.“Maaf Ma, tapi tititku suka keras kalo ngeliat Mama pake anting-anting kayak gini”. Terangku sambil menundukkan wajah karena malu.“Ya ampun jadi ternyata titit kamu ngeres ya ngeliat Mama pake anting-anting hihihihihi”. Tanya Mamaku sambil menahan tawa.“Maaf Ma”. Kataku dengan wajah yang tertunduk.“Mama gak nyangka ya, anak Mama yang ganteng, pinter dan sholeh ini tititnya bisa ngeres juga kalo ngeliat Mamanya pake anting-anting hihihihihi”. Kata Mama menggodaku sambil tertawa.“Mama”. Kataku membenamkan wajah di leher kirinya sambil memeluknya erat-erat.“Udah gak usah malu, Mama ngerti kok cowok seumuran kamu emang lagi panas-panasnya kalo ngeliat cewek cantik”. Kata Mamaku sambil mengelus rambutku.“Ma, aku boleh nambah lagi gak?” Pintaku pada Mama.“Emangnya kamu masih belum puas?” Tanya Mamaku.“Belum Ma”. Jawabku pendek.“Pasti karena ngeliatin anting-anting Mama terus dari tadi makanya tititmu jadi ngeres lagi ya kan”.“Ma, ayo sekali lagi OHH OHH OHH Plak Plok Plak Plok Plak Plok!” Pintaku sambil kembali menyodoknya pelan.“AHH AHH AHH sayang iya gak apa-apa tapi ini yang terakhir ya AHH AHH!” Kata Mamaku mengusap kepalaku sambil ketiga pun berlanjut. Aku pun menghisap air susu Mama yang manis ini sambil tetap menyodoknya dengan kencang.“Slurp Slurp Slurp Slurp”. Aku pun menyusu pada Mamaku.“Iya nak terus ayo isep tetek Mama Hash Hash Hash!” Kata Mamaku pun terus menyodok-nyodokkan kontolku ke dalam memek Mama. Dengan sisa-sisa tenaga yang kumiliki aku pun berusaha untuk mengejar orgasmeku. 15 menit kemudian aku pun tak tahan lagi.“Ma, aku keluar lagi terima ini OHH OHH OHH CROOT CROOT CROOT CROOT!” Keluarlah spermaku sebanyak 4 kali semprotan ke dalam rahimnya.“AHH AHH AHH Mama juga keluar sayang AHH AHH AHH CREETT CREETT CREETT CREETT!” Teriak Mamaku yang juga telah mencapai orgasmenya. Karena kelelahan tubuhku pun ambruk menimpa tubuh berdua pun mengatur nafas yang masih terengah-engah akibat persetubuhan tadi. Setelah nafasku mulai teratur aku pun memulai percakapan dengan Mamaku.“Oh Ma, aku puas banget main sama Mama”.“Mama juga puas main sama kamu”.“Ma, punyaku sama punya Pak Kardi besaran mana?”“Ya besaran punya kamu lah, kamu paling kuat mainnya dibandingkan Papamu sama Pak Kardi”.“Ma, Mama masih bisa hamil gak?”“Ya masih bisa sih, tapi kan Mama udah ngelahirin 7 anak masa mau hamil yang kedelapan?”“Kalo masih bisa, aku mau punya anak dari Mama”.“Ya tapi Mama udah capek ngelahirin terus”.“Ah Mama, dulu sama Pak Kardi aja sanggup bikin 5 anak masa sama aku Mama gak mau”. Ketusku pada Mama.“Bukannya gak mau sayang, tapi Mama kan udah tua apalagi adik-adik kamu kan jaraknya deket-deket takutnya Mama nanti kenapa-napa”.“Bodo, pokoknya aku mau punya anak dari Mama TITIK!” Bentakku pada Mama. 5 menit kemudian karena kelelahan aku pun ambruk tertidur menindih tubuh montok Mamaku dari atas sambil mulutku mencium anting-anting aku merasa ada yang mengelus-elus wajahku. Saat membuka mata, terlihat Mamaku baru saja selesai mandi dan masih memakai handuk.“Udah bangun sayang?” Katanya sambil mengelus-elus wajahku.“Sekarang udah jam berapa Ma?” Tanyaku padanya.“Udah jam setengah 7 sayang”. Jawab Mamaku.“Oh gitu”. Kataku masih mengulet-ulet wajahku.“Kamu mandi gih sekarang, nanti jam 8 kamu anterin Mama kesekolah pake mobil ya soalnya hari ini ada pertemuan orang tua murid di sekolah Mama”. Pinta Mama padaku.“Iya Ma”. Kataku bangun lalu memakai celanaku dan keluar dari kamarnya untuk mandi dan berganti pakaian dengan kaos polo warna putih dan celana chino warna kuning, sekitar jam setengah 8 aku pun mencari Mamaku di kamarnya. Saat masuk ke kamarnya terlihat Mamaku sedang duduk di meja rias sambil memakai make-up dan merapikan jilbabnya yang berwarna hitam dan bermotif bunga-bunga.“Sayang, Mama udah cantik belum?” Tanyanya padaku dengan tersenyum.“Mama, mau dandan atau enggak bagiku Mama tetep cantik kok”. Kataku sambil memeluknya dari belakang dan mencium pundaknya. Mama pun tersenyum mendengar jawabanku. Ya menurutku Mama pagi ini terlihat cantik dengan jilbab hitam motif bunga-bunga dan baju kemeja warna merah serta rok panjang warna Mamaku seperti itu, timbulah keisenganku untuk mengerjainya. Aku pun meletakkan tanganku di pundaknya seakan-akan mau memijitnya lalu dengan sigap kuarahkan kedua tanganku untuk menyentil anting-antingnya yang telah tertutup jilbab.“Tek tek”. Begitulah bunyi sentilan tanganku pada anting-antingnya yang telah terbungkus oleh jilbab hitamnya.“Aduh, kamu nakal banget sih sayang, masa anting-anting Mama kamu sentil pake tangan sih, jadi sakit kan telinga Mama”. Katanya kesakitan sambil memegang kedua telinganya dari luar“Maaf Ma, aku cuma iseng kok hehehehe”. Kataku sambil tertawa kecil.“Udah ah sekarang kita keluar terus sarapan dulu baru nanti berangkat”. Katanya dengan wajah cemberut sambil berusaha berdiri dari meja riasnya. Aku pun mencegahnya dengan kembali memeluknya dengan erat dari belakang.“Ma, maaf ya aku tadi cuma iseng aja kok”. Rayuku pada Mama. Kulihat Mama terdiam sejenak lalu dia mulai bicaranya“Jangan kayak gitu lagi Gus, telinga Mama jadi sakit nih gara-gara kamu sentil tadi.“Iya Ma, aku janji gak bakal ngulangin lagi”.“Yaudah sekarang kita sarapan dulu yuk baru abis itu kita berangkat”. Pinta Mamaku dengan tersenyum.“Ma, CUPP! Kubalikkan kepala Mama menghadapku lalu kami berciuman dengan mesra. Mama pun hanya memejamkan matanya dan pasrah dengan ciumanku. Setelah beberapa detik kami berciuman kami pun keluar kamar sambil tanganku menggandeng tangan Mamaku. Kulihat wajah Mamaku tersenyum manis melihat tingkahku pagi ini. HubunganTerlarang Dengan Mama Tiri Yang Sangat Menggairahkan.Ketegangan meliputi seluruh keluarga besar Papa saat ia memutuskan untuk menikah lagi. Mama dan ketiga orang kakakku menentang keputusan Papa. Cerita Dewasa Eksibionis Cerita Dewasa Sedarah Cerita Dewasa Selingkuh Cerita Dewasa Separuh Baya Cerita Dewasa Tante Semua Cerita Dewasa Cerita ini sungguh diluar perkiraan ku. Awalnya hanya mengkhayal tetapi malah jadi kenyataan. Langsung saja tanpa basa gue Rezanama samaran. Sekarang gue kuliah disalahsatu universitas di bandung. Gue pun tinggal disana bersama ayah dan mama. Kisah ini terjadi sekitar 2 tahun yang lalu. Mama gue sebut aja namanya bu santi nama samaran. Mama gue punya tubuh yg semok, putih dan dada dengan ukuran sekitar suatu pagi, gue bangun dengan suasana sepi. Hanya ada mamaku sendiri. “Papa udah berangkat kerja mah?” tanya gue. “Iya tadi papa udah berangkat dari jam 5 pagi katanya mau ada rapat mendadak di kantor” saut mama sambil menyiapkan makanan di meja makan. Gue pun pada saat itu belum ada pikiran untuk ngentot nyokap gue. “Zaaa, ini makanan udah beres semua, tolong ditaro di meja ya. Mama mau mandi dulu” kata mama. “Oke bosss tenang aja” saut gue. Pada saat mau ngambil makanan yg udah jadi, tiba2 gue denger derasan air dikamar mandi yg kebetulan bersebelahan dengan dapur. Pada saat itu pula gue langsung punya pikiran buat ngintip nyokap gue. “ah abis naro nih makanan, ngintip ah” dalam pikiran gue. Abis naro makanan, langsung aja gue liat di sela2 pintu kamar mandi dan terlihat pemandangan yg sungguh luar biasa. Dengan payudara yg besar dan vagina yg ditumbuhi banyak rambut bikin deg2an setengah mati. Ga kerasa gue udah ngocok2 kontol gue didepan pintu sambil ngintip. Karna udah ga kuat liatnya, akhirnya pun gue onani di kamar mandi yg satunya lagi. Abis mandi, mama blg ke gue “za nanti mama mau pergi dulu sebentar ada arisan dirumah bu tuti”. “Oke mah”,saut gue. Terdengar motor keluar dari garasi. Langsung aja gue masuk kamar dan nonton film BF. Dengan Film BF yg menggairahkan, gue pun seimbangi dengan kocok2 halus di kontol gue. Tanpa terasa udah 2jam nonton BF dan gue pun belom klimaks juga. Setelah lanjut kocok2, tiba2 pintu kamar gue kebuka dan nyokap gue kaget ngeliat kondisi gue yg telanjang bulat. “Yaampun kamu ngapain rezaaaa-_-” kata mama. “hehehe gapapa kok mam, kan udah gede juga”saut gue sambil pake celana. “Yauda mama cuma mau nitip rumah, soalnya mama agak lama”. “Oke mah. Nanti biar reza jagain”. Setelah itu gue langsung lanjut onani sambil ngebayangin ngentot bareng nyokap gue. Akhirnya gue pun klimaks ah…… karna kecapean, gue akhirnya ketiduran. Pas bangun, ternyata udah malem. Gue pun mandi dan setelah mandi mama udah pulang. “Mama keliatannya capek banget ya”, “Iya nih tadi mama abis jalan2 sama ibu2 arisan jadi pada pegel2”, “sini aku pijitin mah biar pegelnya ilang”, “Yauda sini makasih ya sayang kamu perhatian bgt sm mama”. Tanpa basa basi mama gue suruh telungkup dikasur dan langsung gue pijit. dengan pijitan di pinggang yg sekali-kali gue sengajain buat nyentuh pinggiran payudara nyokap. “mmmhh…”desah nyokap. Gue udah ga kuat lagi rasanya langsung pengen gue tindih dan gue entot. Seketika nyokap blg “pijitannya turun dong ke paha mama”. Langsung aja gue pijit dan terkadang tangan gue masuk ke roknya yg pendek. Sesekali gue nyentuh vagina nyokap dan ternyata…..kondisinya udah basah dengan cairan yg mungkin gara2 udah horni juga nyokap gue. “Mah, reza boleh minta sesuatu ga?”,”Minta apa sayang?”,”Kan reza udah gede nih, dan tadi mama juga udah liat sendiri reza lagi ngapain dikamar pas siang tadi, reza pengen ngerasain itu mah”,”Itu apa syg?”,”Pengen ngerasain masukin itu reza ke itu mama”,”Tapi kan aku ini ibumu nak!”dengan nada keras,”Plis maaah, reza cuma mau nyoba doang. Biar ga penasaran nih“,”hemmmm…” suasana jadi sepi sejenak. Tapi mama memutar badan jadi terlentang dan tangannya meraih tangan gue untuk diarahkan ke payudaranya. Tanpa dikasih komando, langsung gue remas2 dan gue buka baju dan BHnya. Gue emut2 pentilnya yg coklat itu. Tangan mama juga masuk ke dalam celana gue dan sekalian mencopot celana gue. Akhirnya kita berhenti sejenak dan membuka semua pakaian yg tersisa. Dengan itu kondisi udah leluasa. “Sayang sini jilat vagina mama syg”. Sebenernya agak jijik juga tapi dicoba dulu, dan ternyata enak juga. Setelah bbrp menit, mama langsung mengejang dan mengerang kenikmatan dan gue tau bahwa itu nyokap udah klimaks. Gue biarkan nyokap istirahat dan menikmati klimaksnya. Setelah itu gantian kontol gue yg diisep. “mmmmmhhhh enak mah….terus mah…mmmmhhh”. Nyokap hanya tersenyum manis denger ucapan gue. “udah ya reza. Sekarang mama masukin kontol kamu itu”. Dengan posisi gue dibawah, dan mama mengangkang di atas kontol gue dan seketika blesss…… “aaahhhh”mendesah mama. “genjot mah genjot…” tak terasa udah main selama 15 menit dan gue pun mau klimaks..”Mah reza udah mau keluar niiiih……..”,”Tahan sayang mama juga udah mau keluar biar kita keluar bareng2 ya syg”.. Gue udah ga kuat lagi dan crot crot crot gue muntahin sperma gue didalem vagina mama dan mamapun ikut klimaks dengan mengejangnya mama dan terjatuh dipelukan gue. Setelah itu kita istirahat dan tertidur. Kejadian ini gue ulangi pada saat ada kesempatan mau dirumah ataupun dihotel.
SelingkuhDengan Tukang Koran. Terus terang tak pernah aku berpikir bisa berbuat seperti ini sebelumnya. Di kalangan masyarakat komplek perumahan yang kutinggali, aku termasuk ibu rumah tangga yang alim dan terhormat. Aku sangat mencintai suamiku, Mas Wardi, yang berusia 38 tahun, cukup ganteng, punya jabatan pula, dia adalah seorang insinyur
Cerita Bokep Indonesia – Cersex Mama Selingkuh Aku Yang Kesepian Aku telah lama tidak menikmati pelukan laki-laki sejak suamiku bekerja di Arab. Mulai saat itu suamiku hanya pulang setiap 6 bulan sekali. Itupun hanya 1 minggu di rumah. Waktu lainnya ia gunakan untuk keperluannya sendiri. Hidupku tenggelam dengan kesibukan kerja di tempat usahaku, sebuah rumah makan yang cukup ramai. Aku sering membayangkan betapa nikmatnya melakukan hubungan intim dalam suasana romantis. Dorongan hati kadang-kadang tidak terbendung merasakan nikmatnya remasan, jilatan dan pelintiran tangan di puting susuku, ciuman yang menjalan dari leher turun ke bawah dan berhenti di vaginaku. Ooo… hhhh… kapan aku dapatkan?. Bayangan itu hanya aku nikmati dalam hayalan setelah membaca buku cerita sex romantis. Aku masih muda, aku baru berumur 32 tahun. Pada Sabtu pagi ketika anakku pamitan menginap dirumah kakakku, terasa hatiku sepi. Gerimis di luar menambah hatiku berontak, aku telah dibelenggu waktu. Apakah aku sedang menunggu? Apa yang sedang aku tunggu? Bukankah hidup ini berjalan terus tanpa putus? Mengapa aku menyia-nyiakan hidupku? Apa yang aku inginkan sekarang? Yah… aku ingin menikmati belaian laki-laki. Suamiku tidak mungkin memberikan, ia tidak ada disini, masih 5 bulan lagi baru bisa pulang. Kata teman-temannya disana juga banyak perempuan yang bisa diajak kencan. Pasti suamiku juga telah menggunakan sebagian penghasilannya menikmati perempuan disana. Sebagai wanita normal aku juga ingin laki-laki yang bisa memberi aku kepuasan. Tapi siapa dan dimana? Rasa berat antara perasaan ya dan tidak, akhirnya aku keluar rumah, aku sengaja tidak membawa kendaraan, aku mau naik kendaraan umum saja. Aku naik taksi tanpa tujuan pasti, aku tidak tau mau kemana. Ketika sopir taksi menanyakan arah tujuan, aku menjadi kebingungan. Akhirnya dengan sekenanya aku katakan “ke Taman Ismail Marjuki”. Disana aku turun, meskipun aku telah lima tahun tinggal di Jakarta, tapi tempat ini baru pertama kali aku kunjungi. Situs Nova88 Aku ragu melangkah arah, mau kemana di Taman Ismail Marjuki? Akhirnya aku ke gedung bioskop, aku pura-pura melihat iklan film yang mau aku tonton. Sebenarnya pikiranku tidak nyambung dengan pengelihatanku. Jadi apa yang aku lihat, tidak masuk ke otakku. Keinginan yang menggebu dari rumah untuk dapat menikmati laki-laki menjadi hilang. Aku sepeti orang linglung. Akhirnya aku duduk di tempat tunggu sambil merencanakan pulang. Keramaian pengunjung bioskop membawa pandanganku tertuju pada seorang laki-laki dengan umur kira-kira 40 tahun bersama anak-anak remaja perempuan. Kelihatan mereka berbincang membicarakan rencana kegiatan. Akhirnya remaja-remaja itu pergi meninggalkan laki-laki itu sendirian. Laki-laki itu kemudian melangkah duduk disebelahku sambil membuka koran. Mungkin karena yang duduk disitu hanya aku dan dia, maka ia menawari aku membaca majalah milik anaknya. “Terima kasih Pak…” dan aku meraih majalah itu. “Bapak mengantar anak-anak mau nonton film?” aku mencoba membuka pembicaraan. “Tidak Bu.. anak saya kesini tidak untuk menonton film. Mereka kumpul dengan teman-temannya karena mau menjadi pager ayu di pesta kawinan”. “Ooo… wah bapak harus sabar juga menunggu mereka sampai selesai”. “Tidak Bu, mereka disini hanya rias wajah dan pakaian, kemudian mereka dijemput ke Taman Mini sampai malam. Pulangnya mereka diantar dari sana. Ibu juga sedang menunggu putra ibu? “Ooo.. tidak Pak, saya tadi ingin nonton film, tapi ternyata film yang mau saya tonton sudah tidak diputar lagi” aku menjawab sekenanya. Untung dia tidak menanyakan nama film itu. Kemudian aku dan dia tenggelam dalam obrolan biasa sampai obrolan rumah tangga. Dari ceriteranya aku tahu kalau Istrinya lagi keluar kota mengantar orangtuanya kembali ke kampung. Obrolan itu cukup mengasikkan sehingga melupakan mengapa aku sampai ke Taman Ismail Marjuki. Kemudian ia kembali asik membaca kembali korannya, tapi aku malah melamun. “Ibu sendirian? Dimana rumah ibu?” kembali dia memecahkan lamunanku. Aku sedikit kaget mendengar suaranya. “Ya Pak, saya tinggal di daerah Rawamangun” jawabku. Cersex Mama Selingkuh “Kalau ibu mau pulang sekarang, kita bisa sama-sama, saya mau ke bengkel di Kelapa Gading.” Aku tidak menyambut tawaran itu karena aku belum ingin pulang. “Terima kasih Pak, ngak usah repot-repot, saya masih ada keperluan di tempat lain”. “Oh begitu, barangkali tempat lain itu satu arah dengan tujuan saya, kita bisa melanjutkan obrolan tadi. Ibu kan belum cerita keluarga ibu?”. Akhirnya aku terima tawaran itu dan aku naik ke mobilnya. Ketika sudah ada di atas mobil, ia tidak segera menjalankan. Mungkin ada yang ditungu? “Bu, maaf apakah ibu punya waktu kalau kita jalan-jalan sebentar sambil ngobrol? Saya kok merasa cocok dengan obrolan tadi”. “Boleh juga pak, saya hari ini juga tidak ada kegiatan yang perlu saya selesaikan”. Akhirnya aku mengenali namanya “Adi” dan aku mengenalkan diri “Galih”. Keakraban kami berdua menyebabkan cerita itu berubah menjadi cerita pribadi, cerita kehidupan seks. Ia menceriterakan hubungan dengan istrinya sangat terbatas, karena istrinya seorang pramugari jalur luar negeri, sehingga sering ditinggalkan. Umur istrinya 3 tahun lebih tua dari Mas Adi. Sedangkan aku menceritakan suamiku bekerja di luar negeri dan kontrak kerja baru berakhir tahun depan. Mulai saat itu kita sepakat, aku memanggilnya Mas Adi dan ia memanggilku Galih. “Masih lima bulan lagi saya bisa ketemu suami” kataku. Entah awalnya bagaimana, tangan kami saling meremas. Sambil menyetir, tangan kiri mas Adi meraba pahaku. Aku diam saja ketika tangan kiri itu menyusup dibawah rok. Namun ketika jarinya berusaha meraih celana dalamku, aku pegang dan aku tampik. “Jangan Mas” aku menolak. “Kemana kita Galih… aku ingin bisa ngobrol dengan tenang” katanya. “Terserah Mas Adi..” Saat itu birahiku bangkit kembali, aku melirik ke mukanya, dalam hati aku berkata, apakah laki-laki ini yang akan memberiku kepuasan? Aku tidak punya pengalaman mengenai ini. Ia kembali meletakkan tangannya di pahaku sambil menarik rokku. Ia dengan bebas memegang paha mulusku. Sesekali tangannya lebih ke atas sehingga menyentuh celana dalam bagian tengah agar bisa mengusap barang yang ada diantara pahaku. Daftar Nova88 Aku tidak memperhatikan jalan lagi ketika mobil itu masuk ke jalan tol. Dia meminta tanganku membuka celananya. Yah saat itu birahiku juga mulai muncul. Ketika aku kesulitan membuka resluitingnya, Mas Adi meminggirkan mobilnya dan dia sendiri yang membuka resleting celananya, kemudian mengeluarkan kontolnya yang telah berdiri tegak. Ketika mobil bergerak kembali, tangan kananku diminta memegangi kontolnya, aku merasakan kontol itu panas dengan denyut nadinya yang keras. Tiba-tiba aku merasa ngantuk dan aku tertidur di sandaran mobil. Dalam tidurku aku masih bisa merasakan tangan Mas Adi sesekali menyentuh bibir dan hidungku, kemudian meraba susuku yang tertutup baju dan BH, kadang-kadang mengelus pahaku dan mengusap-usap turukku yang tertutup celana dalam. Rasa kantukku lebih kuat sehingga pegangan tanganku di kontolnya lepas. Aku tidur, aku kantuk sekali, aku masa bodoh dengan rabaannya. Cersex Mama Selingkuh Entah berapa lama kemudian, aku terbangun dan mobil sudah terparkir di suatu penginapan yang tertutup di wilayah Puncak. Mas Adi turun dan membimbingku menuju kamar. Aku duduk ditepi tempat tidur sambil makan pisang dan minum jus yang telah tersedia diatas meja kamar hotel. Tiba-tiba Mas Adi merebahkan aku di kasur. Kakiku masih menjuntai di lantai ketika Mas Adi mencium dengan ganas. Aku pasrah ketika tangannya menyusup diantara Bhku mencari susuku. “Aku pengin banget Galih…” ia membisikkan di telingaku. Aku didorong rebah ke tempat tidur. Aku pura-pura jual mahal, aku pegangi bajuku agar dia tidak mudah membuka. Aku masih ingin memperoleh ciuman Mas Adi lebih lama sebelum dimulai dengan yang lebih intim. Ternyata ia tidak memaksaku. Sambil menindih badanku, Mas Adi mulai menciumi kembali mukaku, leherku dan bibirku dikecup dengan kuat. Kemudian ciuman itu bergeser ke telinga terus ke belakang telinga, sehingga membuat aku merinding nikmat. “Ooohhh…… sss… ttttt” eranganku mulai terdengar. Setelah puas menciumi belakang telinga, ciuman itu bergeser ke arah pundak. Rasanya nikmat sekali sepeti terbang, yah aku haus kenikmatan sepeti ini. Geseran bibirnya semakin turun ke dada. Tangan mas Adi mulai membuka satu persatu kancing baju atasanku. Kemudian ciumannya bergerak di dada. Badanku digulingkang sedikit ke kiri agar tangannya dapat melingkar ke badanku untuk membuka kancing Bhku. Sekali raih Bhku terlepas dan kedua susuku tersembul. Mata mas Adi terbelalak memandangi susuku yang tidak begitu besar tapi kencang dan putingnya yang berwarna coklat tampak sudah mengeras karena sudah terangsang. Ia kelihatan kagum memperhatikan susu yang masih ranum. Dengan pelan-pelan hidungnya diusapkan di puting susuku kemudian kumisnya ia geser-geserkan. Aku bagaikan melayang… “Maa.. sss… oo… hhhh…” aku mengerang nikmat. Cersex Mama Selingkuh “Ter… r.. uss mas, kenyot yang kuat… M.. a.. s… oo.. hhh” pintaku keenakan. Tangannya meremas susuku semakin kencang, sehingga nafasku terengah semakin memburu. Ketika puas menikmati susuku, mulut panas itu bergeser ke bawah diantara pusarku. Tangannya langsung menjambret rok bawah. Untung rok itu pakai karet sehingga ketika ditarik tidak rusak. Tanpa menunggu waktu, tangan satunya telah memelorotkan celana dalamku. Terpampang pemandangan indah mempesona dan sangat menggairahkan dihadapan Mas Adi, turukku yang ditutupi rambut-rambut jembut yang sangat lebat dan keriting itu, sekarang telah ada dimuka Mas Adi siap dihidangkan. Mas Adi menarik napas panjang dan meloncat turun membuka baju dan celananya sendiri. Kini hanya tertinggal celana dalam saja yang belum dibuka. Dada bidang berbulu milik Mas Adi sangat mempesona. Vagina, dalam bahasa daerahku disebut turuk, di dalamnya ada daging sebesar ujung kelingking terjepit diantara bibir vagina. Daging itu namanya klitoris atau kelentit dan dalam bahasa daerahku disebut itil. Turukku dan itilku terasa tebal karena aku sudah sangat terangsang. Dengan penuh nafsu Mas Adi kembali meremas susuku, menghisap pentil susuku. Hisapan itu dengan perlahan turun ke perut, ke pusar terus ke turukku. Namun kemudian Mas Adi mengalihkan hisapan ke pangkal pahaku. Ia menjilati dan menghisap pangkal pahaku sampai puas, sedangkan tangan kanannya mengusap-usap bagian luar turukku. Aku masih dalam posisi rebah di tepi tempat tidur. Badanku ada di atas kasur sedangkan kedua kakiku terjuntai ke bawah. Posisi ini sangat pas buat Mas Adi yang mulai berjongkok dihadapan selangkanganku dan mendekatkan mulutnya ke turukku. Tangan Mas Adi membuka bibir turukku yang membasah oleh lendir birahi dan lidah Mas Adi mulai menyentuk itilku. Aku menjerit nikmat….. “Haa… ooo…… hhhh… ssttttt… haa… ooo… hhhh… ssttttt…… haa… ooo…… hhhh… ssttttt” aku mengangkat pantatku biar lidah Mas Adi bisa lebih leluasa menjilat itilku. Aku belum pernah senikmat ini memperoleh dari suamiku. Aku bermain cinta dengan suamiku tanpa ada rangsangan, begitu buka baju, langsung kontol suamiku ditancapkan. Baru kali ini aku menikmati kewanitaanku, aku benar-benar wanita yang merasakan gairah cinta yang sebenarnya. “Haa… ooo…… hhhh… ssttttt… haa… ooo… hhhh… ssttttt…… terruuusss… ter… us” Ooo… hhhh… ssttttt…… terruuusss… ter… us” Cersex Mama Selingkuh Mas Adi tidak berhenti disitu. Tiba-tiba itilku dihisap lembut. Aku kembali menjerit nikmat. “Aaaaa…… ooohh… hhh…… Mas……… ss” “Ttt… ee…… r.. r r… uuusssssss……” Aku terengah-engah merasakan geseran bibir dan hisapan yang bergantian. Kemudian hisapan itu semakin kuat, kuat dan kuat…… aku menjadi tidak tahan, kepalaku aku goyangkan ke kanan dan kiri, pantatku aku naikkan lebih ke atas, tanganku meremas kasur busa… dan…… tiba-tiba denyutan yang tiada tara nikmatnya menjalar melalui pinggulku menuju arah itilku. Nikmat… nikmat sekali. Denyutan itu terjadi beberapa kali dan semakin memanjang… akhirnya hilang. Aku mencapai puncak orgasme, puncak kenikmatan yang tertinggi. Aku baru sekali ini merasakan. Tujuh tahun dalam hidup rumah tanggaku aku belum pernah merasakan senikmat ini dengan suamiku. Badanku lemas.. dan mataku terpejam nikmat melepas denyutan. Tiba-tiba Mas Adi berdiri, ia membuka celana dalamnya… ia merapatkan pinggulnya ke pinggulku. Tangannya memegang kontol yang telah mengacung tegak. Aku belum sadar saat itu, aku masih menikmati orgasmeku. Ketika ia membuka kedua pahaku, mataku terbuka aku harus bergantian memberikan kepuasan kepada Mas Adi. Aku bangkit, aku pegang kontol itu… kencang seperti batu. Mas Adi membisikkan kata-kata agar aku mengenyot kontolnya. Cersex Mama Selingkuh Aku ragu, aku belum pernah seperti itu. Tapi bukankan tadi Mas Adi menjilati turuk dan itilku? Bukankah aku telah menerima kenikmatan birahi dari jilatannya? Dengan rasa ragu aku mendekatkan mulutku dan memasukkan kontolnya ke dalam mulutku. Mas Adi mendorong kontolnya masuk lebih dalam ke mulutku, aku malah terbatuk sehingga mau muntah. Akhirnya Mas Adi mengurungkan permintaannya. Kembali Mas Adi merebahkan aku di pinggir tempat tidur. Ia tidak lagi meminta aku mengenyot kontolnya. Ia membuka selangkanganku dan kontolnya ia pegang dengan tangan kanan mulai digosok-gosokkan ke bagian itilku. Mungkin maksudnya agar kepala kontolnya basah dengan cairan birahiku. Mula-mula terasa geli. Kemudian geli itu berubah menjadi nikmat. Aku mulai terangsang lagi. Kepala kontolnya digeser-geser semakin dalam. Aku mulai mendesah nikmat. Setelah cukup lama dengan permainan itu, kedua tangan Mas Adi meraih kakiku diangkat ke pundaknya. Aku belum pernah menikmati permainan senggama seperti ini. Mas Adi mulai mengerakkan maju mudur kontolnya. Separuh kontolnya sudah masuk ke liang peranakanku. Tiba-tiba ia mendorong dengan satu gerakkan dan kontolnya amblas masuk seluruhnya ke turukku. Aku menjerit ketika menerima hentakan itu, ada sedikit rasa ngilu ketika kontol itu masuk seluruhnya. Kembali gerakkan maju mundur dilakukan sangat pelan……… aku merasakan turukku mulai berdenyut menjepit kontol Mas Adi. Tampaknya Mas Adi menikmati sekali denyutan turukku yang memeras kontolnya sehingga terasa lebih sempit. “Aaaaa… ooo… hhh… hhaaahhhhh… haaahhhhhh…………” “Aaaaa… ooo… hhh… hhaaahhhhh… haaahhhhhh………… te… rus…………” Mulutku tidak bisa diam… rasa nikmat menjalar dari dalam pinggangku… ke paha dan kaki. Susuku yang mengencang ingin sekali diremas. Turukku yang berdenyut-denyut ingin diberi gerakkan kontol yang lebih cepat. Aku menarik tangan Mas Adi yang bertumpu di kasur ke arah susuku. Aku minta dia meremas. “Ma.. sss… r.. e.. Mas…… rem… aaa… sss k.. u.. a…t”. Mas Adi mulai meremas susuku sambil menggerakkan maju mundur pinggulnya. Jepitan turukku semakin kuat ketika jari Mas Adi menarik puting susuku yang tampak sudah mengacung dengan tingginya karena sudah sangat-sangat terangsangnya oleh persetubuhan ini. Aku mulai menggoyang pantatku untuk menambah kenikmatanku. Begitu juga kepalaku mulai bergerak ke kanan dan kiri. kontol Mas Adi memompa keluar masuk turukku semakin cepat, aku semakin merasakan nikmatnya persetubuhan ini. Kelihatannya Mas Adi tidak tahan lama, karena kelihatan dari gerakkannya yang semakin cepat. Ganti suara erangan kenikmatan Mas Adi yang lebih keras dari eranganku. “Aaa… aaaa.. hhhh… Aaa… aaaa.. hhhh… Aaa… aaaa.. hhhh… Aaa… aaaa.. hhhh…” Cersex Mama Selingkuh “Ga… l.. i h… a.. k.. u.. m.. a.. u…… k e l u.. a…… r” “Sa.. ma… s.. a… m.. a……… ki.. ta… b a r.. e… n.. g…… M a a.. a… a…… a………” Aku menjerit tidak bisa bisa meneruskan kata-kataku. Ketika gerakan ,Mas Adi sangat cepat, terasa badanku berkontraksi.. dengan kenikmatan yang lebih hebat dibandingkan kenikmatan sebelumnya. Begitu juga aku Mas Adi mengejang, mendorong kontolnya sampai ke pangkal paha. Aku merasakan peju Mas Adi menyemprot beberapa kali membasahi rahimku. Mas Adi jatuh tertelungkup lemas menindih dalam pelukanku, ia merangkul kuat dan mukanya dibenamkan diantara kedua susuku. Setelah beberapa lama, Mas Adi kembali mengenyot susuku, menciumi leherku, memainkan kumisnya di daguku serta menyedot lembut bibirku. Pelukan Mas Adi semakin mengendor, begitu juga kontol dalam turukku ikut mengendur. Kemudian Mas Adi berdiri mencabut kontolnya dan merebahkan badannya di kasur. Ia tertidur pulas tanda puas. Aku juga tertidur pulas sambil berpelukan. SexNakal Dosa Seorang Istri - Sebelum kejadian-kejadian tersebut, CERITA SELINGKUH saya adalah seorang ibu rumah tangga yang baik dan tanpa cacat (menurut saya lho). Baca Lengkapnya Cerita Sex Hadiah Dari Sahabat Sejati Dua hari kemudian, aku pergi sejak pagi ke rumah temanku. Ibuku tinggal sendirian di rumah, adikku masih pergi liburan. Waktu aku pulang agak siang, aku lagi-lagi mendapati pintu rumahku tertutup, tapi aku lihat ada sandal laki-laki di luar rumah. Mungkin Ibuku lagi nih, atau ayahku sudah pulang. Akhirnya aku putuskan untuk mengintip dari sela-sela kaca ruang ibuku tengah ngobrol dengan seorang laki-laki, ku kenal dia karyawan ayahku yang tinggal di kampung menjaga ternak kami. Namanya Pak Karmin, orangnya tinggi besar dan hitam seperti orang negro. Pak Karmin mau pamit pulang. Dia berdiri dan hendak melewati ibuku yang duduk di sofa. Ibuku memegang tangannya. Pak Karmin menoleh heran."Ada apa Bu?" tanyanya."Kamu mau langsung pulang Min?""Iya, Bu. Ternak nanti nggak ada yang ngasih makan.""Istri dan anak kamu kan ada.""Tapi itu tugas saya Bu.""Kamu jangan cuma bisa merawat sapi-sapi itu, Min.""Cuman itu yang saya mampu, Bu."Ibuku masih memegang tangan Karmin dan dia masih berdiri tepat di hadapan Ibuku yang duduk."Kamu sepertinya bisa yang lain, Min.""Maksud Ibu apa?" tanyanya lugu."Kamu bisa merawat saya sebentar.""Merawat gimana bu?" tanyanya makin tak menjawab, tapi langsung tangannya beraloh ke selangkangan Pak Karmin. Pak Karmin terkejut dan sedikit mundur."Nggak usah takut, Min. sini, kamu rawat Ibu dulu.""Jangan bu, nanti Bapak tahu.""Bapak di luar kota, Min, nggak ada di rumah ini.""Anak Ibu?""semua sedang pergi. Ayo sini maju."Karmin seperti dicocok hidungnya maju ke arah Ibuku yang langsung menyambut dengan kemabli menggerayangi selangkangan Pak Karmin yang Masih berdiri."Udah lama aku pengen ini-mu, Min." kata Ibuku sambil menyentuh kontol Pak Karmin yang tampaknya mulai menegang, terlihat dari celana yang dipakainya menggelembung di sekitar Karmin diam saja berdiri di depan Ibuku yang terbakar birahi. lalu pelan Ibuku menarik ke bawah celana Training yang dipakai Pak Karmin hingga kontolnya muncrat keluar. Ternyata Pak Karmin nggak pakai CD, memang orang di kampung jarang yang pakai CD. Ibuku langsung terbelalak melihat penis yang begitu panjang dan besar. Aku juga sedikit kaget melihat penis sebesar itu. Akbar dan Pak Sharif kalah. Ibuku langsung mengjilati kepala penis itu pelan seperti makan es krim. Pak Karmin menggelinjang kegelian, mungkin belum pernah kontolnya di hisap istrinya. Kepala penis Pak Karmin jadi sasaran empuk hisapan Ibuku yang mulai memasukkan penis Pak Karmin ke mulutnya. Pak Karmin memegang kepala ibuku dan meremas rambutnya. Ibuku berdiri dihadapan Pak Karmin, meraih tangannya dan meletakkan di dada Ibuku. Pak Karmin mulai aktif dan melepas baju daster yang dipakai ibuku. Melepaskan ikatan di pundak hingga jatuh ke bawah dan nampaklah dihadapannya Ibuku Cuma memakai CD dan Bra berwarna putih. Tangan ibuku masih berada di penis Pak Karmin. Lalu ibuku membuka kaos yang dipakai Pak Karmin hingga terlihat dadanya yang bidang dan hitam. Ibuku terlihat semakin bernafsu. Lalau melepaskan training yang dipakai Pak Karmin hingga dia telanjang bulat. Pak Karmin menunduk dan mencumbui tetek Ibuku yang masih terbalut Bra. Ibuku mengocok kontol Pak Karmin. Mereka berpagutan mesra, suara cipokan bibir mereka terdengar."Mmhh.."Tangan Pak Karmin meraba punggung Ibuku dan melepaskan kansing Branya. Lalu dia meremas payudara Ibuku pelan, menunduk dan mengecupnya. Lidahnya menjilati puting tetek Ibuku yang muali mengerang dan menggelinjang. Tangannya terus mengelus kontol. Pak Karmin makin liar, mencumbu terus payudara ibuku, menggigit dan mendorong tubuh Pak Karmin duduk di sofa. Pak Karmin mengangkangkan kakinya, ibuku berlutu dihadapannya dan mulai menjilati kontol Pak Karmin yang tegak berdiri, hitam dan menantang. Ibuku menjilati dari bagian buah peler, lalu menuju ke atas, ke arah kepala penis, disana dia memasukkan kepala kontol ke mulutnya dan memainkan dengan lidah di dalam mulut. Pak Karmin menggelinjang hebat."Ohhss.."Tangan Ibuku mencengkeram penis itu dan menjilatinya lagi dari setiap sudut. Pak Karmin menggelinjang. Ibuku memasukkan semua penis ke multunya dan mengocoknya pelan, maju mundur."Ohh.. Buu.. teruss.. Bu.. enakk.. hh.."Ibuku makin liar dan mengocok penis Pak Karmin sambil mengulum buah pelernya. Pak Karmin menggelinjang lalu menjerit tertahan. Spremanya muncrat ke sekitar perut dan wajah Ibuku. Ibuku menjilati sperma itu sampai bersih. Pak Karmin terduduk lemas di sofa. Ibuku bangkit ke dapur mengambil air minum dan memberikannya pada Pak Karmin."Gimana, Min?""Terima kasih Bu, nikmat sekali. Saya baru tahu cara begitu.""Istrimu nggak pernah mengisap kontolmu?""Nggak pernah Bu, kami kalo ngentot aku yang di atas dan dia di bawah, udah. Pernah sih bu, aku nonton film porno trus melihat gaya-gaya ngentot, tapi waktu kupraktekkan sama istriku dia nggak suka.""Kampungan istrimu. Makanya sering-sering ke sini, Min, kalo Bapak nggak ada."Ibuku duduk di samping Pak Karmin yang masih lemas telanjang. Lalu memasukkan tangannya ke vaginanya sendiri yang masih terbalut CD. Dia mencoba masturbasi di depan Pak Kamrin dan mencoba merangsangnya lagi. Pak Karmin tidak lama langsung konak lagi, penisnya mulai ngaceng lagi. Lalu dia berdiri, meraih kaki Ibuku dan melepaskan CD putih Ibuku. Lalu dia berlutut di hapan vagina Ibuku yang mengangkang. Pelan dia menjilati vagina Ibuku."Bu, memek Ibu harum ya.""Ya, karena dirawat, Min. terus jilatin, Min."Pak Karmin menjilati sekitar vagina Ibuku, lalu menjilati klirotisnya pelan. Menusuk-nuskkan lidahnya ke vagina Ibuku yang asyik merem-melek dan menggelinjang pelan."Teruss, minn..enak minn.." erang Ibuku membuat Pak Karmin makin semangat. Tangannya juga Ikut memainkan klirotis Ibuku sementara lidahnya menjilati sekitar Karmin berlutut dan mengarahkan penisnya ke vagina Ibuku."Masukkan, Min, kontolmu itu.""Iya, Bu."Pak Karmin menekan kontolnya pelan-pelan karena ibuku sepertinya takut juga dengan ukuran kontolnya Pak Karmin. Tubuh Pak Karmin condong ke depan dan tangannya bersandar pada sofa tempat Ibuku mengangkang. Ibuku membantu mengarahkan penis Pak Karmin ke lubang vaginanya. Begitu kepalanya masuk, Pak Karmin mengocoknya pelan sebatas kepala yang masuk. Sesekali mereka mengulum bibir dan menjilati lidah. Lalu Pak Karmin menekan sedikit lagi penisnya, Ibuku memegang bahu Pak Karmin dan menggigit bibirnya. Pak Karmin kembali mengocok penisnya di vagina Ibuku setengah batang penisnya masuk. Ibuku mengerang-erang."Teruss Min.. teruss..""Nggak sakit Bu?""Nggak min, enakk.. genjot terus kontolmu itu Min.""Iya Bu."Pak Karmin menggenjot lagi kontolnya hingga masuk nyaris ke pangkalnya, ibuku menekan perut Pak Karmin karena kontolnya terlalu menekan ke liang vaginanya."Kontolmu panjang sekali Min." kata Karmin langsung menekan sema penisnya ke lubang vagina Ibuku membuat dia menjerit tertahan. Pak Karmin lalu menciumi payudara Ibuku mencoba menenangkannya. Setelah ibuku tenang, kembali dia menggenjot penisnya pelan. Ibuku sepertinya mulai terbiasa. Muali bisa menikmati kontol Pak Karmin yang ukuran jumbo itu. Pak Karmin melepaskan penisnya, menaikkan kaki Ibuku ke atas dan memegangnya diatas. Lalu kembali Ibuku menuntu kontol itu masuk ke vaginanya. Pak Karmin kemabli mengocok pelan, seirama."Teruss.. Minn.. entotin teruss, memekku gatall.. teruss Minn, makin kencang Minn..".Pak Karmin semakin mempercepat kocokannya membuat Ibuku menggelinjang hebat dan menjerit-jerit tertahan. Lalu Pak Karmin menyuruh Ibuku menungging di lantai. Pelan dia memasukkan penisnya ke vagina ibuku lewat belakag. Ibuku menumpu pada sofa. Pak Karmin mengangkat pantat ibuku sedikit naik hingga dia bisa berdiri lalu mulai mengocok dari belakang dengan memegang pantat ibuku. Tubuh mereka bergerak perlahan seiring dengan desahan tertahan dan Karmin melepaskan penisnya dan gantian duduk di sofa. Ibuku dianikkan ke atas pahanya. Penis menancap perlahan, setelah dalam Ibuku mulai menggejot dari atas tubuh Pak Karmin."Ohh.. Min.. enak sekali kontolmu Min..""Iya Buu.. memek Ibu juga enak, kayak perawan.""Itu karena kontolmu gede Min, makanya nggak muat.""Terus genjot Bu.. enakk..""Iya.. Min.. sshh.."Ibuku semkin kencang menggejot pantatnya di tubuh Pak Karmin yang meremas punggung dan menjilati mereka semakin kencang dan akhirnya kedua orang itu berpelukan erat waktu orgasme. Mereka berkuluman bibir pelan. Lalu Pak Karmin mengangakat tubuh Ibuku dan membaringkannya di kapet di lantai. Mereka terbaring bersampingan dengan lemas. Pak Karmin menopang kepalanya dan menoleh ke arah Ibuku."Terima kasih ya Bu, atas kesempatannya.""Sama-sama Min, sering-sering ke sini, kalo Bapak nggak ada, ya""Beres bu. Saya pamit pulang dulu Bu.""Mandi dulu, sana.""Nanti aja di rumah Bu, nanti nggak ada lagi angkutan ke desa"Lalu ibuku beranjak dengan telanjang ke kamar sementara Pak Karmin memakai pakaiannya. Ibuku keluar dengan handuk melilit tubuh."Nih, untuk ongkos. Salam untuk istrimu ya, Min.""Makasih ya Bu."Pak Karmin langsung pergi berbalik ke pintu, Ibuku mengikuti dari belakang. Sebelum pintu terbuka, Ibuku memeluk Pak Karmin lagi dari belakang dan meremas selangkangannya. Pak Karmin berbalik dan kembali mencium ibuku, lalu dia kemudian ada arisan ibu-ibu di rumahku. Ibuku memanggil beberpa anak perempuan tetangga kami untuk membantu memasak dan membersihkan rumah. Termasuk Ririn, cewek yang pernah ngentot dengan adikku dan pernah juga kukerjai walaupun belum sempat kuentot. Aku nonton VCD BF di kamarku di komputer. Pintu kukunci dan kegiatan di luar sama sekali tak malam, semua tamu sudah pulang. Aku turun dan mendapati Ibuku tengah berbincang di beranda belakang menghadap ke kebun buah. Ririn dan dua temannya sedang bersih-bersih. Aku pergi ke kamar mandi. Selesai mandi, Ririn malu-malu menawariku makan, aku mengiyakan dan dia menyediakan makanan di meja. Temannya masih bebenah di ruang makan aku dengar Ririn pamit pulang dengan temannya. Ibuku pindah ke ruang nonton TV dengan seorang temannya, Bu Kristine, seorang janda yang jadi teman akrab Ibuku. Aku bergabung dengan mereka, tapi sepertinya mereka malah terganggu dan beranjak ke kamar Ibuku. Aku penasaran dan pergi ke samping kamar Ibuku dan menguping percakapan mereka dari luar jendela."Gimana jeng, kau masih sering maen sama si Akbar itu nggak?", tanya Bu Kristine pada Ibuku."Masih dong Jeng, dia kan hot, masih muda dan kontolnya itu lho", mereka cekikian berdua."Kemaren aku ngentot sama Sarif, oh Jeng, enak banget lho, kontolnya sama dengan Akbar lho, sayang aku nggak bisa bayar si Akbar itu""Lah, aku juga baru maen sama Sarif seminggu lalu di ladangnya, istrinya kan sedang pergi""Kalau aku di rumahku Jeng, jadi lebih leluasa. Puas banget aku."TAMAT Artikel Terkait CeritaBokep : Rasanya Bercinta Dengan Ibu Hamil. ya ini namanya ibu hamil. Ini adalah pengalamanku beberapa tahun yang lalu, ketika aku tinggal di suatu kota (tidak perlu disebut disini). Ketika itu umurku 30 tahun, aku sudah berkeluarga dan mempunyai 2 orang anak masing2 umur 5 dan 3 tahun, selama ini kehidupanku biasa2 saja termasuk juga

Emak Mertua aku masih lagi solid bentuk tubuh badannya,dengan kedua-dua tetek yang besar,dan bontotnya sedikit tonggek dan untuk makluman anda semua,Emak Mertua aku ni sememangnya berketurunan Punjabi adalah FAIZAH FAZAL MUHAMMAD,umurnya adalah 45 tahun saja dan aku berumur dalam 26 tahun,dan aku memanggilnya dengan panggilan “Mama Izah”.Selama aku tinggal bersamanya selepas berkahwin dengan bini aku,aku selalu mengambil kesempatan mencuri-curi pandang selain dari bergurau mesra dengan Emak Mertua aku Mama Izah ni dan juga bini tu aku sambil membuat lakonan tercuit di tempat-tempat yang boleh memberahikan seperti di kedua-dua teteknya bila bergurau tu,yang mana boleh mendatangkan batang kote aku jadi terpacak di sebalik pengetahuan mereka kadang-kadang bila aku main seks dengan bini aku pun aku bayangkan Emak Mertua aku Mama Izah ni. Ok la bagi memendekkan cerita,kisah aku dan Emak Mertua aku Mama Izah ini berlaku di suatu malam semasa aku balik dari aku sampai di hadapan rumah pada lebih kurang jam 830 malam aku ingat malam itu malam Selasa,aku dapat lihat dari tepi jalan rumah Emak Mertua aku Mama Izah tu bagaikan sepi saja,tiada orang seperti hari-hari sangkaan aku bila aku memberi salam,aku terdengar sambutan salam Emak Mertua aku Mama Izah tu begitu sayu dari dalam bilik tidurnya,dan dia menyuruh aku membukak pintu dengan kunci yang aku pun terus saja membukak dan masuk dan terus saja aku bertanya kepada Emak Mertua aku Mama Izah tu dari luar bilik tidurnya. “Niza Bee bini aku pergi ke mana,Mama…???”aku bertanya kepada Emak Mertua aku Mama Izah tu sambil-sambil memandang ke arah dapur. “Dia keluar dengan adik kau pergi ke rumah Mak Ucunya kat Bukit Mertajam…!!!Pukul 1130 malam nanti dia baru balik,Ucu kau hantar…!!!”jelas Emak Mertua aku Mama Izah tu dari dalam bilik saja suaranya terdengar dari dalam bilik tidurnya tu. “Mama sorang aje ker…???”aku bertanya lagi kepada Emak Mertua aku Mama Izah tu. “A’aa…!!!”pendek jawab Emak Mertua aku Mama Izah tu kepada aku. “Malam ni aku punya peluang dah untuk memuaskan batang kote aku,dan akan aku gunakan peluang yang ada…!!!”maka di kepala aku berfikir sekarang. Dan aku pun terus saja menuju ke bilik tidur Emak Mertua aku Mama Izah tu yang pintunya memang tak pun masuk terus,dan aku tergamam bila aku melihat Emak Mertua aku Mama Izah tu sedang berkemban dengan hanya tuala yang terlalu pendek,hanya menutup pangkal kedua-dua teteknya hingga pangkal pehanya,sedang bersolek selepas hanya menelan air liur sahaja bila melihat keadaannya itu. “Ape yang Zack pandang Mama macam tu…???”Emak Mertua aku Mama Izah tu bertanya kepada aku bila melihat aku berpandangan begitu. “Ermmm…erm…tak…takde ape-ape,Mama…cuma Zack geram bila lihat Mama macam tu…!!!”aku beranikan menjawabnya walaupun tergagap-gagap. Serta-merta Emak Mertua aku Mama Izah tu melekapkan tangannya ke arah towelnya di bahagian lubang cipapnya,malu agaknya bila aku berkata pun terus saja menghampiri Emak Mertua aku Mama Izah biasa aku akan mencium kedua-dua pipinya sebelum keluar atau balik ke rumah seperti jugak aku lakukan pada bini aku,tapi kali ini aku cium Emak Mertua aku Mama Izah tu agak lama sikit dari biasa dan Emak Mertua aku Mama Izah tu merasa pelik dengan tingkahlaku aku kali ini. “Nape Mama lihat Zack hari ini lain macam aje dengan Mama…???”Emak Mertua aku Mama Izah tu kemudiannya bertanya kepada aku sambil merenung hanya diamkan diri buat aku tarik saja tangan Emak Mertua aku Mama Izah tu menghampiri aku dan aku pun berbisik ke telinga Emak Mertua aku Mama Izah tu dan aku pun beranikan diri untuk berkata sesuatu kerana keinginan nafsu seks aku pada masa itu sedang mula bergelora,aku luahkanlah perasaan aku kepadanya. “Hari ini Zack benar-benar geram bila melihat Mama begini…!!!Mama tengok la Zack punya batang kote ni…!!!”ujar aku sambil menunjukkan ke arah batang kote aku yang sedang menonjol di dalam seluar slack Mertua aku Mama Izah tu hanya tersenyum sahaja melihatnya sambil bertanya dan berkata kepada aku. “Habis tu Mama boleh buat ape dengan benda Zack tu…???Niza kan ada,nanti Zack main seks la dengan bini Zack tu…!!!” Emak Mertua aku Mama Izah tu bertanya dan berkata kepada aku. “Apenye nak main,Mama…!!!Zack dah 3-4 hari tak dapat lubang cipap Niza tu,Mama…!!!Boleh tak Zack nak dapatkan sesuatu daripada Mama malam ni…???”dengan berani aku katakan kepada Emak Mertua aku Mama Izah tu,nekad Mertua aku Mama Izah tu tergamam dengan permintaan aku itu,bagaikan tak percaya dengan kata-kata aku itu. Di dalam Emak Mertua aku Mama Izah tu tergamam,tangan aku dah pun mengapai pinggangnya lalu aku rapatkan tubuh yang agak sexy itu ke tubuh saja aku mengucupi bibir Emak Mertua aku Mama Izah yang mongel tu. “Eeerrrmmm…ermmm…!!!”Emak Mertua aku Mama Izah tu ingin berkata sesuatu dan menolak aku,tapi aku terus saja memeluknya dengan erat saat itu aku dapat rasakan kedua-dua ulas bibir Emak Mertua aku Mama Izah tu mula terbukak dan kesempatan itu aku ambil,terus saja aku memasukan lidah aku untuk menjalankan peranan bagi memberahikan Emak Mertua aku Mama Izah tu dan aku sendiri. Beberape minit saja aku berbuat demikian,Emak Mertua aku Mama Izah aku tu telah aku rasai bagai telah melayani kehendak aku pun pantas sahaja melakukannya terus,dan kini mendapatkan pulak balasan dari Emak Mertua aku Mama Izah aku disedutnya,terasa suamnya lidah Emak Mertua aku Mama Izah dapat rasakan jugak kocakan dada gementar nafas Emak Mertua aku Mama Izah tu berdenyut-denyut di dada biarkannya begitu. “Hemmm…ermmm…sedappppnye,Mama…!!!”aku berbisik ke telinga Emak Mertua aku Mama Izah tu sesudah sahaja aku melepaskan dari kucupan di Mertua aku Mama Izah tu hanya senyum sinis perlakuan Emak Mertua aku Mama Izah tu,membuatkan keinginan nafsu seks aku terus kote aku sudah la tak boleh nak cakap macam mana nak diukur la,mungkin tegak dah 90 la panjang sangat batang kote aku,tapi mencapai 6 inci panjang dengan lilitannya lebih kurang 2 1/2 inci bagaikan bergerak-gerak untuk dilepaskan keluar. Kini aku mengapai tangan Emak Mertua aku Mama Izah tu dengan lembut dan aku bawa ke katil serta membaringkannye menghairankan aku masa itu,Emak Mertua aku Mama Izah tu bagaikan mengikut sahaja suruhan aku itu tanpa cuba aku kira apa yang aku hajatkan akan tercapai dan sangkaan aku sebelum ini mungkin jugak dia nak merasakan batang kote lelaki yang dah sekian lama tidak dirasakannya dan ini la masa untuk menerima sekali walaupun dari batang kote menantunya sebab-sebab ini la Emak Mertua aku Mama Izah tu tidak menunjukkan tanda-tanda menghalang atau melawan kehendak aku,cuma dia dengan lembut bertanya kepada aku. “Zack sebenarnya nak ape daripada Mama ni…???” Emak Mertua aku Mama Izah tu bertanya kepada aku dengan terketar-ketar suaranya. “Eerrmmm…boleh tak Zack nak dapatkan sesuatu daripada Mama malam ni…???Yang ini…???”aku kemudiannya berkata kepada Emak Mertua aku Mama Izah tu dengan berani,sambil mengepam tundun lubang cipap Emak Mertua aku Mama Izah tu yang sedang baring membusut tundun lubang cipap Emak Mertua aku Mama Izah tu yang masih tersembunyi di sebalik towelnya itu. “Jika Zack berani…cuba la…!!!”kata Emak Mertua aku Mama Izah tu kepada aku bagaikan mencabar kelelakian aku. “Betul ker,Mama…???”aku kemudiannya bertanya kepada Emak Mertua aku Mama Izah tu agak ragu. “Ermmm…cuba la kalau Zack dapat…!!!”Emak Mertua aku Mama Izah tu kemudiannya berkata kepada aku dan dia senyum saja. Aku pun terus saja menerpa berbaring di sebelah Emak Mertua aku Mama Izah kiri aku memaut tengkok Emak Mertua aku Mama Izah lalu terus saja mengucupi bibirnya dan tangan kanan aku mencari putaran simpulan towel untuk mendedahkan tubuh Emak Mertua aku Mama Izah terburailah apa yang tersembunyi selama ini,yang mana selalu aku angankan sebelum tetek Emak Mertua aku Mama Izah tu yang lama dah tak disentuh membusut tinggi,tundun lubang cipap yang tembam serupa dengan bini yang hitam lebat mnenutup ruang lubang cipap Emak Mertua aku Mama Izah tu tapi kemas dijaga air liur aku “Aa’aaa…!!!Nape Zack bukak Mama punye aje…???Zack punye baju dan seluar kenapa masih lagi lekat di badan tuuuuu…???”kata Emak Mertua aku Mama Izah tu kepada aku bersuara halus. “Mama bukakan la…!!!”aku kemudiannya berkata kepada Emak Mertua aku Mama Izah tu cuba nak bermanja tapi aku sendiri pantas membukak seluar dan baju tinggal hanyalah seluar dalam aku aku biarkannya sementara tujuan Emak Mertua aku Mama Izah tu yang akan bukakan seluar itu. Aku pun terus saja memainkan peranan aku menggentel kedua-dua tetek Emak Mertua aku Mama Izah tu yang mula Mertua aku Mama Izah tu terus mengeliat dengan tangannya dah memaut serta mengusap belakang aku dengan dapat aku bayangkan betapa seronoknya pada masa baru bab begini saja,masih banyak action yang akan aku lalui selepas aku dah menghisap puting kedua-dua tetek Emak Mertua aku Mama Izah tu silih berganti,dan jari-jemari tangan kanan aku telah bermain-main di biji kelentitnya yang di dalam ruang lubang cipap yang tersembunyi dek bulu hitamnya dah mula membecak. “Arggghhhh…Zackkk…!!!Sedapnye…Zackkk…!!! Lagiiiii…!!!”keluh Emak Mertua aku Mama Izah pun meneruskan peranan tangan Emak Mertua aku Mama Izah tu dah di dalam seluar aku mengukur batang kote menolak sikit seluar dalam aku ke bawah,dan aku terus membantunya membukak seluar dalam aku keluar dari tempatnya. “Wowww…Zackkk…!!!Besarnya batang kote Zack ni,Sayanggggg…!!!”jerit Emak Mertua aku Mama Izah tu tapi perlahan sambil melihat akan batang kote aku hanya tersenyum mendapat pujian sebegitu. “Mama mahukannya tak…???”aku kemudiannya bertanya kepada Emak Mertua aku Mama Izah tu. Saja aku Mertua aku Mama Izah tu hanya diam pun kemudiannya terus bangun dari baringan aku,dan aku pun terus sahaja menghalakan batang kote aku ke muka Emak Mertua aku Mama Izah aku adalah untuk memasukan batang kote aku ke dalam mulut Emak Mertua aku Mama Izah tu untuk Mertua aku Mama Izah tu cuba menolak sambil berkata kepada aku “Mama tak biasa begini la,Sayang…!!!”Emak Mertua aku Mama Izah tu berkata kepada aku. “Mama try la dulu ye…!!!”kata aku kepada Emak Mertua aku Mama Izah tu dan aku pun kemudiannya terus saja menonjolkan batang kote aku ke dalam ruang sampai saja di bibir Emak Mertua aku Mama Izah tu,aku mengarahkannya membukak ruang untuk batang kote aku lolos saja batang kote aku masuk habis jejak ke anak tekak Emak Mertua aku Mama Izah rasa batang kote aku bila berada di dalam mulut Emak Mertua aku Mama Izah Mertua aku Mama Izah tu bagaikan leloya sikit,dan gerak-geri Emak Mertua aku Mama Izah tu agak kaku bila batang kote aku berada di kawasan la Emak Mertua aku Mama Izah tu tak biasa,dan aku kesian jugak melihatnya bila aku berbuat demikian,lantas aku menarik keluar batang kote aku dan kini aku pulak menjalankan operasi pembersihan di alur lubang cipap Emak Mertua aku Mama Izah tu. Lidah aku kini bermain-main di biji kelentit Emak Mertua aku Mama Izah tu yang sekian lama tak minit berlalu operasi aku di lubang cipap Emak Mertua aku Mama Izah tu,apa yg aku dengar rentetan Emak Mertua aku Mama Izah tu…“lagiiii…Zackkk…sedapppp…!!!”. Aku kemudiannya terus melajukan lagi tujahan lidah lidah aku benar-benar berada dalam di ruang lubang cipap Emak Mertua aku Mama Izah Mertua aku Mama Izah tu terus mengeliat..Tiba-tiba aku rasa badan Emak Mertua aku Mama Izah tu bagaikan dia sedang mencapai klimaks seksnya yang lagi,terasa la kemasinan serta kapayauan air mani Emak Mertua aku Mama Izah tu yang keluar dari ruang lubang cipapnya. “Huuuyoooo…sedapnya air mani Mama Izah aku ni…!!!Banyak jugak airnya yang aku tertelan,maklum la saja lama dah tak dipergunakannya…!!!”aku berkata di dalam hati aku. “Zack…Zack,Mama dah tak tahan lagi, Sayanggg…!!!Mainkan la cepattttt…!!!”keluh Emak Mertua aku Mama Izah tu sambil mencapai batang kote aku untuk memandunya ke arah pintu lubang cipapnya,dan aku tidak membuang masa lagi terus saja memasukkan batang kote aku yang telah benar-benar keras tu ke dalam Emak Mertua aku Mama Izah tu buat kali pertama pada hari tersebut kali pertama secara keseluruhannya sambil dibantu oleh Emak Mertua aku Mama Izah tu. “Ooooohhhhh…sedapnye,Mamaaaa…!!!”keluh aku kepada Emak Mertua aku Mama Izah tu bila batang kote aku dah telus ke dalam dasar lubang cipap Emak Mertua aku Mama Izah itu aku saja diamkan dulu batang kote aku di dasar lubang cipap Emak Mertua aku Mama Izah panas batang kote aku bila direndamkan di dalam ruang yang dah berlecak aku pulak memainkan peranan di kedua-dua tetek Emak Mertua aku Mama Izah tu. “Arggghhhh…ermmm…erm…sedapnye,Sayangggg!!!” Emak Mertua aku Mama Izah tu terus mengeluh aku mulakan hayunan atas ke bawah,mula-mula slow motion dan laju semakin laju dengan buaian suara Emak Mertua aku Mama Izah tu yang merintih kesedapan. “Arghhh…arghhh…sedappppp…!!!Lagi hayun, Sayanggggg…!!!Mama sedappp…!!!Lajuuuuu… lajuuuuu,Sayanggg…!!!Mama…dah nak sampaiiiiii…lagiiiiii…!!!”sekali lagi kejang tubuh Emak Mertua aku Mama Izah tu dan batang kote aku rasa bagaikan nak putus dikemutnya. Aku kemudiannya terus menarik keluar batang kote aku yang dah basah dek lecak air lubang cipap Emak Mertua aku Mama Izah tu dan kini aku pusingkan Emak Mertua aku Mama Izah tu secara menonggeng menukar nak balun dari arah dapat lihat lubang bontot tonggek Emak Mertua aku Mama Izah tu terkemut-kemut bagaikan meminta-minta sesuatu geram melihat lubang bontot tonggek Emak Mertua aku Mama Izah terus sapukan air dari lubang cipap Emak Mertua aku Mama Izah tu ke lubang bontot tonggeknya untuk aku pun terus saja menujahkan masuk batang kote aku ke dalam lubang bontot tonggek Emak Mertua aku Mama Izah tu buat kali pertama pada hari tersebut Ikali pertama secara keseluruhannya.Sekali tekan tak masuk,kali kedua penekanan batang kote aku telus paras takuk aku ke lubang bontot tonggek Emak Mertua aku Mama Izah tu. “Uhhhhh…Zack…sakitttt…!!!Pelan sikit Zack…koyak lubang bontot tonggek Mamaaaa…!!!Batang kote Zack besar…!!!” Emak Mertua aku Mama Izah tu berkata kepada Emak Mertua aku Mama Izah tu berkata demikian,batang kote aku bagai diminta-minta untuk menaburkan air pun terus saja menekan perlahan-lahan tapi terus telus saja habis ke iringan rentihan Emak Mertua aku Mama Izah tu dan dengan perjalanan batang kote aku yang mungkin menyakitkannya,tapi dia rela demikian sebab jika dia tak izinkan dari mula dah ditolaknya saat untuk aku menaburkan air mani aku hampir kemudiannya menarik dan tekan sebanyak 3 kali maka…critttt…crittt…criiitttttttt… beberapa pancutan air mani aku telah dilepaskan di dalam lubang bontot tonggek Emak Mertua aku Mama Izah tu dan pada masa itu kemutan lubang bontot tonggek Emak Mertua aku Mama Izah tu sangat mencengkam sedapnya tentu anda rasakan jika pernah berbuat demikian. Kini aku biarkan batang kote aku di dalam lubang bontot tonggek Emak Mertua aku Mama Izah tu sambil aku terkulai di belakang Emak Mertua aku Mama Izah Mertua aku Mama Izah tu jugak terasa aku terasa bertenaga sedikit,aku bingkas bangun dari lekapan belakang Emak Mertua aku Mama Izah tu. “Puas tak,Mama…???Mama nak lagi tak…???”aku bertanya kepada Emak Mertua aku Mama Izah tu. “Ermmm…teruk la Mama Zack kerjakan tadi…!!!Tak tahan Mama dibuatnya tau…!!!”jelas Emak Mertua aku Mama Izah tu kepada aku dengan manja. “Mama nak lagi ker…???”aku ulangi lagi pertanyaan aku. “Emmmm…malam ni cukup la dulu,Sayang…!!!Lain kali bila Mama nak lagi Mama akan cakap pada Zack,OK…!!!”jelas Emak Mertua aku Mama Izah tu kepada aku. Lepas tu kami berdua berhenti di situ saja dan sama-sama masuk ke dalam bilik air untuk mandi,tapi rupa-rupanya tidak berakhir berdua sempat memantat atau saling melakukan hubungan seks bersama sekali lagi buat kali ke-2 pada hari tersebut kali ke-2 secara keseluruhannya di dalam bilik air sampai kami berdua sama-sama klimaks dan aku memancutkan air mani aku dengan agak banyaknya ke dalam lubang cipap Emak Mertua aku Mama Izah tu buat kali pertama pada hari tersebut kali pertama secara keseluruhannya. Cerita ini akan disambung lagi jika ada masa dengan cerita bagaimana aku,Emak Mertua aku Mama Izah tu dan bini aku main sekatil……………. Tags Anal Sex, Emak Mertua, Menantu Lelaki This entry was posted on December 1, 2011 at 441 pm and is filed under IN THE FAMILIES DI DALAM KELUARGA, IN THE IN-LAWS DI DALAM KELUARGA MERTUA, MOTHER-IN-LAW & SON-IN-LAW IBU MERTUA & MENANTU LELAKI. You can follow any responses to this entry through the RSS feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

. 258 158 84 431 155 120 367 368

cerita selingkuh dengan mama