SelingkuhDengan Tukang Koran. Terus terang tak pernah aku berpikir bisa berbuat seperti ini sebelumnya. Di kalangan masyarakat komplek perumahan yang kutinggali, aku termasuk ibu rumah tangga yang alim dan terhormat. Aku sangat mencintai suamiku, Mas Wardi, yang berusia 38 tahun, cukup ganteng, punya jabatan pula, dia adalah seorang insinyurCerita Bokep Indonesia – Cersex Mama Selingkuh Aku Yang Kesepian Aku telah lama tidak menikmati pelukan laki-laki sejak suamiku bekerja di Arab. Mulai saat itu suamiku hanya pulang setiap 6 bulan sekali. Itupun hanya 1 minggu di rumah. Waktu lainnya ia gunakan untuk keperluannya sendiri. Hidupku tenggelam dengan kesibukan kerja di tempat usahaku, sebuah rumah makan yang cukup ramai. Aku sering membayangkan betapa nikmatnya melakukan hubungan intim dalam suasana romantis. Dorongan hati kadang-kadang tidak terbendung merasakan nikmatnya remasan, jilatan dan pelintiran tangan di puting susuku, ciuman yang menjalan dari leher turun ke bawah dan berhenti di vaginaku. Ooo… hhhh… kapan aku dapatkan?. Bayangan itu hanya aku nikmati dalam hayalan setelah membaca buku cerita sex romantis. Aku masih muda, aku baru berumur 32 tahun. Pada Sabtu pagi ketika anakku pamitan menginap dirumah kakakku, terasa hatiku sepi. Gerimis di luar menambah hatiku berontak, aku telah dibelenggu waktu. Apakah aku sedang menunggu? Apa yang sedang aku tunggu? Bukankah hidup ini berjalan terus tanpa putus? Mengapa aku menyia-nyiakan hidupku? Apa yang aku inginkan sekarang? Yah… aku ingin menikmati belaian laki-laki. Suamiku tidak mungkin memberikan, ia tidak ada disini, masih 5 bulan lagi baru bisa pulang. Kata teman-temannya disana juga banyak perempuan yang bisa diajak kencan. Pasti suamiku juga telah menggunakan sebagian penghasilannya menikmati perempuan disana. Sebagai wanita normal aku juga ingin laki-laki yang bisa memberi aku kepuasan. Tapi siapa dan dimana? Rasa berat antara perasaan ya dan tidak, akhirnya aku keluar rumah, aku sengaja tidak membawa kendaraan, aku mau naik kendaraan umum saja. Aku naik taksi tanpa tujuan pasti, aku tidak tau mau kemana. Ketika sopir taksi menanyakan arah tujuan, aku menjadi kebingungan. Akhirnya dengan sekenanya aku katakan “ke Taman Ismail Marjuki”. Disana aku turun, meskipun aku telah lima tahun tinggal di Jakarta, tapi tempat ini baru pertama kali aku kunjungi. Situs Nova88 Aku ragu melangkah arah, mau kemana di Taman Ismail Marjuki? Akhirnya aku ke gedung bioskop, aku pura-pura melihat iklan film yang mau aku tonton. Sebenarnya pikiranku tidak nyambung dengan pengelihatanku. Jadi apa yang aku lihat, tidak masuk ke otakku. Keinginan yang menggebu dari rumah untuk dapat menikmati laki-laki menjadi hilang. Aku sepeti orang linglung. Akhirnya aku duduk di tempat tunggu sambil merencanakan pulang. Keramaian pengunjung bioskop membawa pandanganku tertuju pada seorang laki-laki dengan umur kira-kira 40 tahun bersama anak-anak remaja perempuan. Kelihatan mereka berbincang membicarakan rencana kegiatan. Akhirnya remaja-remaja itu pergi meninggalkan laki-laki itu sendirian. Laki-laki itu kemudian melangkah duduk disebelahku sambil membuka koran. Mungkin karena yang duduk disitu hanya aku dan dia, maka ia menawari aku membaca majalah milik anaknya. “Terima kasih Pak…” dan aku meraih majalah itu. “Bapak mengantar anak-anak mau nonton film?” aku mencoba membuka pembicaraan. “Tidak Bu.. anak saya kesini tidak untuk menonton film. Mereka kumpul dengan teman-temannya karena mau menjadi pager ayu di pesta kawinan”. “Ooo… wah bapak harus sabar juga menunggu mereka sampai selesai”. “Tidak Bu, mereka disini hanya rias wajah dan pakaian, kemudian mereka dijemput ke Taman Mini sampai malam. Pulangnya mereka diantar dari sana. Ibu juga sedang menunggu putra ibu? “Ooo.. tidak Pak, saya tadi ingin nonton film, tapi ternyata film yang mau saya tonton sudah tidak diputar lagi” aku menjawab sekenanya. Untung dia tidak menanyakan nama film itu. Kemudian aku dan dia tenggelam dalam obrolan biasa sampai obrolan rumah tangga. Dari ceriteranya aku tahu kalau Istrinya lagi keluar kota mengantar orangtuanya kembali ke kampung. Obrolan itu cukup mengasikkan sehingga melupakan mengapa aku sampai ke Taman Ismail Marjuki. Kemudian ia kembali asik membaca kembali korannya, tapi aku malah melamun. “Ibu sendirian? Dimana rumah ibu?” kembali dia memecahkan lamunanku. Aku sedikit kaget mendengar suaranya. “Ya Pak, saya tinggal di daerah Rawamangun” jawabku. Cersex Mama Selingkuh “Kalau ibu mau pulang sekarang, kita bisa sama-sama, saya mau ke bengkel di Kelapa Gading.” Aku tidak menyambut tawaran itu karena aku belum ingin pulang. “Terima kasih Pak, ngak usah repot-repot, saya masih ada keperluan di tempat lain”. “Oh begitu, barangkali tempat lain itu satu arah dengan tujuan saya, kita bisa melanjutkan obrolan tadi. Ibu kan belum cerita keluarga ibu?”. Akhirnya aku terima tawaran itu dan aku naik ke mobilnya. Ketika sudah ada di atas mobil, ia tidak segera menjalankan. Mungkin ada yang ditungu? “Bu, maaf apakah ibu punya waktu kalau kita jalan-jalan sebentar sambil ngobrol? Saya kok merasa cocok dengan obrolan tadi”. “Boleh juga pak, saya hari ini juga tidak ada kegiatan yang perlu saya selesaikan”. Akhirnya aku mengenali namanya “Adi” dan aku mengenalkan diri “Galih”. Keakraban kami berdua menyebabkan cerita itu berubah menjadi cerita pribadi, cerita kehidupan seks. Ia menceriterakan hubungan dengan istrinya sangat terbatas, karena istrinya seorang pramugari jalur luar negeri, sehingga sering ditinggalkan. Umur istrinya 3 tahun lebih tua dari Mas Adi. Sedangkan aku menceritakan suamiku bekerja di luar negeri dan kontrak kerja baru berakhir tahun depan. Mulai saat itu kita sepakat, aku memanggilnya Mas Adi dan ia memanggilku Galih. “Masih lima bulan lagi saya bisa ketemu suami” kataku. Entah awalnya bagaimana, tangan kami saling meremas. Sambil menyetir, tangan kiri mas Adi meraba pahaku. Aku diam saja ketika tangan kiri itu menyusup dibawah rok. Namun ketika jarinya berusaha meraih celana dalamku, aku pegang dan aku tampik. “Jangan Mas” aku menolak. “Kemana kita Galih… aku ingin bisa ngobrol dengan tenang” katanya. “Terserah Mas Adi..” Saat itu birahiku bangkit kembali, aku melirik ke mukanya, dalam hati aku berkata, apakah laki-laki ini yang akan memberiku kepuasan? Aku tidak punya pengalaman mengenai ini. Ia kembali meletakkan tangannya di pahaku sambil menarik rokku. Ia dengan bebas memegang paha mulusku. Sesekali tangannya lebih ke atas sehingga menyentuh celana dalam bagian tengah agar bisa mengusap barang yang ada diantara pahaku. Daftar Nova88 Aku tidak memperhatikan jalan lagi ketika mobil itu masuk ke jalan tol. Dia meminta tanganku membuka celananya. Yah saat itu birahiku juga mulai muncul. Ketika aku kesulitan membuka resluitingnya, Mas Adi meminggirkan mobilnya dan dia sendiri yang membuka resleting celananya, kemudian mengeluarkan kontolnya yang telah berdiri tegak. Ketika mobil bergerak kembali, tangan kananku diminta memegangi kontolnya, aku merasakan kontol itu panas dengan denyut nadinya yang keras. Tiba-tiba aku merasa ngantuk dan aku tertidur di sandaran mobil. Dalam tidurku aku masih bisa merasakan tangan Mas Adi sesekali menyentuh bibir dan hidungku, kemudian meraba susuku yang tertutup baju dan BH, kadang-kadang mengelus pahaku dan mengusap-usap turukku yang tertutup celana dalam. Rasa kantukku lebih kuat sehingga pegangan tanganku di kontolnya lepas. Aku tidur, aku kantuk sekali, aku masa bodoh dengan rabaannya. Cersex Mama Selingkuh Entah berapa lama kemudian, aku terbangun dan mobil sudah terparkir di suatu penginapan yang tertutup di wilayah Puncak. Mas Adi turun dan membimbingku menuju kamar. Aku duduk ditepi tempat tidur sambil makan pisang dan minum jus yang telah tersedia diatas meja kamar hotel. Tiba-tiba Mas Adi merebahkan aku di kasur. Kakiku masih menjuntai di lantai ketika Mas Adi mencium dengan ganas. Aku pasrah ketika tangannya menyusup diantara Bhku mencari susuku. “Aku pengin banget Galih…” ia membisikkan di telingaku. Aku didorong rebah ke tempat tidur. Aku pura-pura jual mahal, aku pegangi bajuku agar dia tidak mudah membuka. Aku masih ingin memperoleh ciuman Mas Adi lebih lama sebelum dimulai dengan yang lebih intim. Ternyata ia tidak memaksaku. Sambil menindih badanku, Mas Adi mulai menciumi kembali mukaku, leherku dan bibirku dikecup dengan kuat. Kemudian ciuman itu bergeser ke telinga terus ke belakang telinga, sehingga membuat aku merinding nikmat. “Ooohhh…… sss… ttttt” eranganku mulai terdengar. Setelah puas menciumi belakang telinga, ciuman itu bergeser ke arah pundak. Rasanya nikmat sekali sepeti terbang, yah aku haus kenikmatan sepeti ini. Geseran bibirnya semakin turun ke dada. Tangan mas Adi mulai membuka satu persatu kancing baju atasanku. Kemudian ciumannya bergerak di dada. Badanku digulingkang sedikit ke kiri agar tangannya dapat melingkar ke badanku untuk membuka kancing Bhku. Sekali raih Bhku terlepas dan kedua susuku tersembul. Mata mas Adi terbelalak memandangi susuku yang tidak begitu besar tapi kencang dan putingnya yang berwarna coklat tampak sudah mengeras karena sudah terangsang. Ia kelihatan kagum memperhatikan susu yang masih ranum. Dengan pelan-pelan hidungnya diusapkan di puting susuku kemudian kumisnya ia geser-geserkan. Aku bagaikan melayang… “Maa.. sss… oo… hhhh…” aku mengerang nikmat. Cersex Mama Selingkuh “Ter… r.. uss mas, kenyot yang kuat… M.. a.. s… oo.. hhh” pintaku keenakan. Tangannya meremas susuku semakin kencang, sehingga nafasku terengah semakin memburu. Ketika puas menikmati susuku, mulut panas itu bergeser ke bawah diantara pusarku. Tangannya langsung menjambret rok bawah. Untung rok itu pakai karet sehingga ketika ditarik tidak rusak. Tanpa menunggu waktu, tangan satunya telah memelorotkan celana dalamku. Terpampang pemandangan indah mempesona dan sangat menggairahkan dihadapan Mas Adi, turukku yang ditutupi rambut-rambut jembut yang sangat lebat dan keriting itu, sekarang telah ada dimuka Mas Adi siap dihidangkan. Mas Adi menarik napas panjang dan meloncat turun membuka baju dan celananya sendiri. Kini hanya tertinggal celana dalam saja yang belum dibuka. Dada bidang berbulu milik Mas Adi sangat mempesona. Vagina, dalam bahasa daerahku disebut turuk, di dalamnya ada daging sebesar ujung kelingking terjepit diantara bibir vagina. Daging itu namanya klitoris atau kelentit dan dalam bahasa daerahku disebut itil. Turukku dan itilku terasa tebal karena aku sudah sangat terangsang. Dengan penuh nafsu Mas Adi kembali meremas susuku, menghisap pentil susuku. Hisapan itu dengan perlahan turun ke perut, ke pusar terus ke turukku. Namun kemudian Mas Adi mengalihkan hisapan ke pangkal pahaku. Ia menjilati dan menghisap pangkal pahaku sampai puas, sedangkan tangan kanannya mengusap-usap bagian luar turukku. Aku masih dalam posisi rebah di tepi tempat tidur. Badanku ada di atas kasur sedangkan kedua kakiku terjuntai ke bawah. Posisi ini sangat pas buat Mas Adi yang mulai berjongkok dihadapan selangkanganku dan mendekatkan mulutnya ke turukku. Tangan Mas Adi membuka bibir turukku yang membasah oleh lendir birahi dan lidah Mas Adi mulai menyentuk itilku. Aku menjerit nikmat….. “Haa… ooo…… hhhh… ssttttt… haa… ooo… hhhh… ssttttt…… haa… ooo…… hhhh… ssttttt” aku mengangkat pantatku biar lidah Mas Adi bisa lebih leluasa menjilat itilku. Aku belum pernah senikmat ini memperoleh dari suamiku. Aku bermain cinta dengan suamiku tanpa ada rangsangan, begitu buka baju, langsung kontol suamiku ditancapkan. Baru kali ini aku menikmati kewanitaanku, aku benar-benar wanita yang merasakan gairah cinta yang sebenarnya. “Haa… ooo…… hhhh… ssttttt… haa… ooo… hhhh… ssttttt…… terruuusss… ter… us” Ooo… hhhh… ssttttt…… terruuusss… ter… us” Cersex Mama Selingkuh Mas Adi tidak berhenti disitu. Tiba-tiba itilku dihisap lembut. Aku kembali menjerit nikmat. “Aaaaa…… ooohh… hhh…… Mas……… ss” “Ttt… ee…… r.. r r… uuusssssss……” Aku terengah-engah merasakan geseran bibir dan hisapan yang bergantian. Kemudian hisapan itu semakin kuat, kuat dan kuat…… aku menjadi tidak tahan, kepalaku aku goyangkan ke kanan dan kiri, pantatku aku naikkan lebih ke atas, tanganku meremas kasur busa… dan…… tiba-tiba denyutan yang tiada tara nikmatnya menjalar melalui pinggulku menuju arah itilku. Nikmat… nikmat sekali. Denyutan itu terjadi beberapa kali dan semakin memanjang… akhirnya hilang. Aku mencapai puncak orgasme, puncak kenikmatan yang tertinggi. Aku baru sekali ini merasakan. Tujuh tahun dalam hidup rumah tanggaku aku belum pernah merasakan senikmat ini dengan suamiku. Badanku lemas.. dan mataku terpejam nikmat melepas denyutan. Tiba-tiba Mas Adi berdiri, ia membuka celana dalamnya… ia merapatkan pinggulnya ke pinggulku. Tangannya memegang kontol yang telah mengacung tegak. Aku belum sadar saat itu, aku masih menikmati orgasmeku. Ketika ia membuka kedua pahaku, mataku terbuka aku harus bergantian memberikan kepuasan kepada Mas Adi. Aku bangkit, aku pegang kontol itu… kencang seperti batu. Mas Adi membisikkan kata-kata agar aku mengenyot kontolnya. Cersex Mama Selingkuh Aku ragu, aku belum pernah seperti itu. Tapi bukankan tadi Mas Adi menjilati turuk dan itilku? Bukankah aku telah menerima kenikmatan birahi dari jilatannya? Dengan rasa ragu aku mendekatkan mulutku dan memasukkan kontolnya ke dalam mulutku. Mas Adi mendorong kontolnya masuk lebih dalam ke mulutku, aku malah terbatuk sehingga mau muntah. Akhirnya Mas Adi mengurungkan permintaannya. Kembali Mas Adi merebahkan aku di pinggir tempat tidur. Ia tidak lagi meminta aku mengenyot kontolnya. Ia membuka selangkanganku dan kontolnya ia pegang dengan tangan kanan mulai digosok-gosokkan ke bagian itilku. Mungkin maksudnya agar kepala kontolnya basah dengan cairan birahiku. Mula-mula terasa geli. Kemudian geli itu berubah menjadi nikmat. Aku mulai terangsang lagi. Kepala kontolnya digeser-geser semakin dalam. Aku mulai mendesah nikmat. Setelah cukup lama dengan permainan itu, kedua tangan Mas Adi meraih kakiku diangkat ke pundaknya. Aku belum pernah menikmati permainan senggama seperti ini. Mas Adi mulai mengerakkan maju mudur kontolnya. Separuh kontolnya sudah masuk ke liang peranakanku. Tiba-tiba ia mendorong dengan satu gerakkan dan kontolnya amblas masuk seluruhnya ke turukku. Aku menjerit ketika menerima hentakan itu, ada sedikit rasa ngilu ketika kontol itu masuk seluruhnya. Kembali gerakkan maju mundur dilakukan sangat pelan……… aku merasakan turukku mulai berdenyut menjepit kontol Mas Adi. Tampaknya Mas Adi menikmati sekali denyutan turukku yang memeras kontolnya sehingga terasa lebih sempit. “Aaaaa… ooo… hhh… hhaaahhhhh… haaahhhhhh…………” “Aaaaa… ooo… hhh… hhaaahhhhh… haaahhhhhh………… te… rus…………” Mulutku tidak bisa diam… rasa nikmat menjalar dari dalam pinggangku… ke paha dan kaki. Susuku yang mengencang ingin sekali diremas. Turukku yang berdenyut-denyut ingin diberi gerakkan kontol yang lebih cepat. Aku menarik tangan Mas Adi yang bertumpu di kasur ke arah susuku. Aku minta dia meremas. “Ma.. sss… r.. e.. Mas…… rem… aaa… sss k.. u.. a…t”. Mas Adi mulai meremas susuku sambil menggerakkan maju mundur pinggulnya. Jepitan turukku semakin kuat ketika jari Mas Adi menarik puting susuku yang tampak sudah mengacung dengan tingginya karena sudah sangat-sangat terangsangnya oleh persetubuhan ini. Aku mulai menggoyang pantatku untuk menambah kenikmatanku. Begitu juga kepalaku mulai bergerak ke kanan dan kiri. kontol Mas Adi memompa keluar masuk turukku semakin cepat, aku semakin merasakan nikmatnya persetubuhan ini. Kelihatannya Mas Adi tidak tahan lama, karena kelihatan dari gerakkannya yang semakin cepat. Ganti suara erangan kenikmatan Mas Adi yang lebih keras dari eranganku. “Aaa… aaaa.. hhhh… Aaa… aaaa.. hhhh… Aaa… aaaa.. hhhh… Aaa… aaaa.. hhhh…” Cersex Mama Selingkuh “Ga… l.. i h… a.. k.. u.. m.. a.. u…… k e l u.. a…… r” “Sa.. ma… s.. a… m.. a……… ki.. ta… b a r.. e… n.. g…… M a a.. a… a…… a………” Aku menjerit tidak bisa bisa meneruskan kata-kataku. Ketika gerakan ,Mas Adi sangat cepat, terasa badanku berkontraksi.. dengan kenikmatan yang lebih hebat dibandingkan kenikmatan sebelumnya. Begitu juga aku Mas Adi mengejang, mendorong kontolnya sampai ke pangkal paha. Aku merasakan peju Mas Adi menyemprot beberapa kali membasahi rahimku. Mas Adi jatuh tertelungkup lemas menindih dalam pelukanku, ia merangkul kuat dan mukanya dibenamkan diantara kedua susuku. Setelah beberapa lama, Mas Adi kembali mengenyot susuku, menciumi leherku, memainkan kumisnya di daguku serta menyedot lembut bibirku. Pelukan Mas Adi semakin mengendor, begitu juga kontol dalam turukku ikut mengendur. Kemudian Mas Adi berdiri mencabut kontolnya dan merebahkan badannya di kasur. Ia tertidur pulas tanda puas. Aku juga tertidur pulas sambil berpelukan. SexNakal Dosa Seorang Istri - Sebelum kejadian-kejadian tersebut, CERITA SELINGKUH saya adalah seorang ibu rumah tangga yang baik dan tanpa cacat (menurut saya lho). Baca Lengkapnya Cerita Sex Hadiah Dari Sahabat Sejati Dua hari kemudian, aku pergi sejak pagi ke rumah temanku. Ibuku tinggal sendirian di rumah, adikku masih pergi liburan. Waktu aku pulang agak siang, aku lagi-lagi mendapati pintu rumahku tertutup, tapi aku lihat ada sandal laki-laki di luar rumah. Mungkin Ibuku lagi nih, atau ayahku sudah pulang. Akhirnya aku putuskan untuk mengintip dari sela-sela kaca ruang ibuku tengah ngobrol dengan seorang laki-laki, ku kenal dia karyawan ayahku yang tinggal di kampung menjaga ternak kami. Namanya Pak Karmin, orangnya tinggi besar dan hitam seperti orang negro. Pak Karmin mau pamit pulang. Dia berdiri dan hendak melewati ibuku yang duduk di sofa. Ibuku memegang tangannya. Pak Karmin menoleh heran."Ada apa Bu?" tanyanya."Kamu mau langsung pulang Min?""Iya, Bu. Ternak nanti nggak ada yang ngasih makan.""Istri dan anak kamu kan ada.""Tapi itu tugas saya Bu.""Kamu jangan cuma bisa merawat sapi-sapi itu, Min.""Cuman itu yang saya mampu, Bu."Ibuku masih memegang tangan Karmin dan dia masih berdiri tepat di hadapan Ibuku yang duduk."Kamu sepertinya bisa yang lain, Min.""Maksud Ibu apa?" tanyanya lugu."Kamu bisa merawat saya sebentar.""Merawat gimana bu?" tanyanya makin tak menjawab, tapi langsung tangannya beraloh ke selangkangan Pak Karmin. Pak Karmin terkejut dan sedikit mundur."Nggak usah takut, Min. sini, kamu rawat Ibu dulu.""Jangan bu, nanti Bapak tahu.""Bapak di luar kota, Min, nggak ada di rumah ini.""Anak Ibu?""semua sedang pergi. Ayo sini maju."Karmin seperti dicocok hidungnya maju ke arah Ibuku yang langsung menyambut dengan kemabli menggerayangi selangkangan Pak Karmin yang Masih berdiri."Udah lama aku pengen ini-mu, Min." kata Ibuku sambil menyentuh kontol Pak Karmin yang tampaknya mulai menegang, terlihat dari celana yang dipakainya menggelembung di sekitar Karmin diam saja berdiri di depan Ibuku yang terbakar birahi. lalu pelan Ibuku menarik ke bawah celana Training yang dipakai Pak Karmin hingga kontolnya muncrat keluar. Ternyata Pak Karmin nggak pakai CD, memang orang di kampung jarang yang pakai CD. Ibuku langsung terbelalak melihat penis yang begitu panjang dan besar. Aku juga sedikit kaget melihat penis sebesar itu. Akbar dan Pak Sharif kalah. Ibuku langsung mengjilati kepala penis itu pelan seperti makan es krim. Pak Karmin menggelinjang kegelian, mungkin belum pernah kontolnya di hisap istrinya. Kepala penis Pak Karmin jadi sasaran empuk hisapan Ibuku yang mulai memasukkan penis Pak Karmin ke mulutnya. Pak Karmin memegang kepala ibuku dan meremas rambutnya. Ibuku berdiri dihadapan Pak Karmin, meraih tangannya dan meletakkan di dada Ibuku. Pak Karmin mulai aktif dan melepas baju daster yang dipakai ibuku. Melepaskan ikatan di pundak hingga jatuh ke bawah dan nampaklah dihadapannya Ibuku Cuma memakai CD dan Bra berwarna putih. Tangan ibuku masih berada di penis Pak Karmin. Lalu ibuku membuka kaos yang dipakai Pak Karmin hingga terlihat dadanya yang bidang dan hitam. Ibuku terlihat semakin bernafsu. Lalau melepaskan training yang dipakai Pak Karmin hingga dia telanjang bulat. Pak Karmin menunduk dan mencumbui tetek Ibuku yang masih terbalut Bra. Ibuku mengocok kontol Pak Karmin. Mereka berpagutan mesra, suara cipokan bibir mereka terdengar."Mmhh.."Tangan Pak Karmin meraba punggung Ibuku dan melepaskan kansing Branya. Lalu dia meremas payudara Ibuku pelan, menunduk dan mengecupnya. Lidahnya menjilati puting tetek Ibuku yang muali mengerang dan menggelinjang. Tangannya terus mengelus kontol. Pak Karmin makin liar, mencumbu terus payudara ibuku, menggigit dan mendorong tubuh Pak Karmin duduk di sofa. Pak Karmin mengangkangkan kakinya, ibuku berlutu dihadapannya dan mulai menjilati kontol Pak Karmin yang tegak berdiri, hitam dan menantang. Ibuku menjilati dari bagian buah peler, lalu menuju ke atas, ke arah kepala penis, disana dia memasukkan kepala kontol ke mulutnya dan memainkan dengan lidah di dalam mulut. Pak Karmin menggelinjang hebat."Ohhss.."Tangan Ibuku mencengkeram penis itu dan menjilatinya lagi dari setiap sudut. Pak Karmin menggelinjang. Ibuku memasukkan semua penis ke multunya dan mengocoknya pelan, maju mundur."Ohh.. Buu.. teruss.. Bu.. enakk.. hh.."Ibuku makin liar dan mengocok penis Pak Karmin sambil mengulum buah pelernya. Pak Karmin menggelinjang lalu menjerit tertahan. Spremanya muncrat ke sekitar perut dan wajah Ibuku. Ibuku menjilati sperma itu sampai bersih. Pak Karmin terduduk lemas di sofa. Ibuku bangkit ke dapur mengambil air minum dan memberikannya pada Pak Karmin."Gimana, Min?""Terima kasih Bu, nikmat sekali. Saya baru tahu cara begitu.""Istrimu nggak pernah mengisap kontolmu?""Nggak pernah Bu, kami kalo ngentot aku yang di atas dan dia di bawah, udah. Pernah sih bu, aku nonton film porno trus melihat gaya-gaya ngentot, tapi waktu kupraktekkan sama istriku dia nggak suka.""Kampungan istrimu. Makanya sering-sering ke sini, Min, kalo Bapak nggak ada."Ibuku duduk di samping Pak Karmin yang masih lemas telanjang. Lalu memasukkan tangannya ke vaginanya sendiri yang masih terbalut CD. Dia mencoba masturbasi di depan Pak Kamrin dan mencoba merangsangnya lagi. Pak Karmin tidak lama langsung konak lagi, penisnya mulai ngaceng lagi. Lalu dia berdiri, meraih kaki Ibuku dan melepaskan CD putih Ibuku. Lalu dia berlutut di hapan vagina Ibuku yang mengangkang. Pelan dia menjilati vagina Ibuku."Bu, memek Ibu harum ya.""Ya, karena dirawat, Min. terus jilatin, Min."Pak Karmin menjilati sekitar vagina Ibuku, lalu menjilati klirotisnya pelan. Menusuk-nuskkan lidahnya ke vagina Ibuku yang asyik merem-melek dan menggelinjang pelan."Teruss, minn..enak minn.." erang Ibuku membuat Pak Karmin makin semangat. Tangannya juga Ikut memainkan klirotis Ibuku sementara lidahnya menjilati sekitar Karmin berlutut dan mengarahkan penisnya ke vagina Ibuku."Masukkan, Min, kontolmu itu.""Iya, Bu."Pak Karmin menekan kontolnya pelan-pelan karena ibuku sepertinya takut juga dengan ukuran kontolnya Pak Karmin. Tubuh Pak Karmin condong ke depan dan tangannya bersandar pada sofa tempat Ibuku mengangkang. Ibuku membantu mengarahkan penis Pak Karmin ke lubang vaginanya. Begitu kepalanya masuk, Pak Karmin mengocoknya pelan sebatas kepala yang masuk. Sesekali mereka mengulum bibir dan menjilati lidah. Lalu Pak Karmin menekan sedikit lagi penisnya, Ibuku memegang bahu Pak Karmin dan menggigit bibirnya. Pak Karmin kembali mengocok penisnya di vagina Ibuku setengah batang penisnya masuk. Ibuku mengerang-erang."Teruss Min.. teruss..""Nggak sakit Bu?""Nggak min, enakk.. genjot terus kontolmu itu Min.""Iya Bu."Pak Karmin menggenjot lagi kontolnya hingga masuk nyaris ke pangkalnya, ibuku menekan perut Pak Karmin karena kontolnya terlalu menekan ke liang vaginanya."Kontolmu panjang sekali Min." kata Karmin langsung menekan sema penisnya ke lubang vagina Ibuku membuat dia menjerit tertahan. Pak Karmin lalu menciumi payudara Ibuku mencoba menenangkannya. Setelah ibuku tenang, kembali dia menggenjot penisnya pelan. Ibuku sepertinya mulai terbiasa. Muali bisa menikmati kontol Pak Karmin yang ukuran jumbo itu. Pak Karmin melepaskan penisnya, menaikkan kaki Ibuku ke atas dan memegangnya diatas. Lalu kembali Ibuku menuntu kontol itu masuk ke vaginanya. Pak Karmin kemabli mengocok pelan, seirama."Teruss.. Minn.. entotin teruss, memekku gatall.. teruss Minn, makin kencang Minn..".Pak Karmin semakin mempercepat kocokannya membuat Ibuku menggelinjang hebat dan menjerit-jerit tertahan. Lalu Pak Karmin menyuruh Ibuku menungging di lantai. Pelan dia memasukkan penisnya ke vagina ibuku lewat belakag. Ibuku menumpu pada sofa. Pak Karmin mengangkat pantat ibuku sedikit naik hingga dia bisa berdiri lalu mulai mengocok dari belakang dengan memegang pantat ibuku. Tubuh mereka bergerak perlahan seiring dengan desahan tertahan dan Karmin melepaskan penisnya dan gantian duduk di sofa. Ibuku dianikkan ke atas pahanya. Penis menancap perlahan, setelah dalam Ibuku mulai menggejot dari atas tubuh Pak Karmin."Ohh.. Min.. enak sekali kontolmu Min..""Iya Buu.. memek Ibu juga enak, kayak perawan.""Itu karena kontolmu gede Min, makanya nggak muat.""Terus genjot Bu.. enakk..""Iya.. Min.. sshh.."Ibuku semkin kencang menggejot pantatnya di tubuh Pak Karmin yang meremas punggung dan menjilati mereka semakin kencang dan akhirnya kedua orang itu berpelukan erat waktu orgasme. Mereka berkuluman bibir pelan. Lalu Pak Karmin mengangakat tubuh Ibuku dan membaringkannya di kapet di lantai. Mereka terbaring bersampingan dengan lemas. Pak Karmin menopang kepalanya dan menoleh ke arah Ibuku."Terima kasih ya Bu, atas kesempatannya.""Sama-sama Min, sering-sering ke sini, kalo Bapak nggak ada, ya""Beres bu. Saya pamit pulang dulu Bu.""Mandi dulu, sana.""Nanti aja di rumah Bu, nanti nggak ada lagi angkutan ke desa"Lalu ibuku beranjak dengan telanjang ke kamar sementara Pak Karmin memakai pakaiannya. Ibuku keluar dengan handuk melilit tubuh."Nih, untuk ongkos. Salam untuk istrimu ya, Min.""Makasih ya Bu."Pak Karmin langsung pergi berbalik ke pintu, Ibuku mengikuti dari belakang. Sebelum pintu terbuka, Ibuku memeluk Pak Karmin lagi dari belakang dan meremas selangkangannya. Pak Karmin berbalik dan kembali mencium ibuku, lalu dia kemudian ada arisan ibu-ibu di rumahku. Ibuku memanggil beberpa anak perempuan tetangga kami untuk membantu memasak dan membersihkan rumah. Termasuk Ririn, cewek yang pernah ngentot dengan adikku dan pernah juga kukerjai walaupun belum sempat kuentot. Aku nonton VCD BF di kamarku di komputer. Pintu kukunci dan kegiatan di luar sama sekali tak malam, semua tamu sudah pulang. Aku turun dan mendapati Ibuku tengah berbincang di beranda belakang menghadap ke kebun buah. Ririn dan dua temannya sedang bersih-bersih. Aku pergi ke kamar mandi. Selesai mandi, Ririn malu-malu menawariku makan, aku mengiyakan dan dia menyediakan makanan di meja. Temannya masih bebenah di ruang makan aku dengar Ririn pamit pulang dengan temannya. Ibuku pindah ke ruang nonton TV dengan seorang temannya, Bu Kristine, seorang janda yang jadi teman akrab Ibuku. Aku bergabung dengan mereka, tapi sepertinya mereka malah terganggu dan beranjak ke kamar Ibuku. Aku penasaran dan pergi ke samping kamar Ibuku dan menguping percakapan mereka dari luar jendela."Gimana jeng, kau masih sering maen sama si Akbar itu nggak?", tanya Bu Kristine pada Ibuku."Masih dong Jeng, dia kan hot, masih muda dan kontolnya itu lho", mereka cekikian berdua."Kemaren aku ngentot sama Sarif, oh Jeng, enak banget lho, kontolnya sama dengan Akbar lho, sayang aku nggak bisa bayar si Akbar itu""Lah, aku juga baru maen sama Sarif seminggu lalu di ladangnya, istrinya kan sedang pergi""Kalau aku di rumahku Jeng, jadi lebih leluasa. Puas banget aku."TAMAT Artikel Terkait CeritaBokep : Rasanya Bercinta Dengan Ibu Hamil. ya ini namanya ibu hamil. Ini adalah pengalamanku beberapa tahun yang lalu, ketika aku tinggal di suatu kota (tidak perlu disebut disini). Ketika itu umurku 30 tahun, aku sudah berkeluarga dan mempunyai 2 orang anak masing2 umur 5 dan 3 tahun, selama ini kehidupanku biasa2 saja termasuk juga
Emak Mertua aku masih lagi solid bentuk tubuh badannya,dengan kedua-dua tetek yang besar,dan bontotnya sedikit tonggek dan untuk makluman anda semua,Emak Mertua aku ni sememangnya berketurunan Punjabi adalah FAIZAH FAZAL MUHAMMAD,umurnya adalah 45 tahun saja dan aku berumur dalam 26 tahun,dan aku memanggilnya dengan panggilan “Mama Izah”.Selama aku tinggal bersamanya selepas berkahwin dengan bini aku,aku selalu mengambil kesempatan mencuri-curi pandang selain dari bergurau mesra dengan Emak Mertua aku Mama Izah ni dan juga bini tu aku sambil membuat lakonan tercuit di tempat-tempat yang boleh memberahikan seperti di kedua-dua teteknya bila bergurau tu,yang mana boleh mendatangkan batang kote aku jadi terpacak di sebalik pengetahuan mereka kadang-kadang bila aku main seks dengan bini aku pun aku bayangkan Emak Mertua aku Mama Izah ni. Ok la bagi memendekkan cerita,kisah aku dan Emak Mertua aku Mama Izah ini berlaku di suatu malam semasa aku balik dari aku sampai di hadapan rumah pada lebih kurang jam 830 malam aku ingat malam itu malam Selasa,aku dapat lihat dari tepi jalan rumah Emak Mertua aku Mama Izah tu bagaikan sepi saja,tiada orang seperti hari-hari sangkaan aku bila aku memberi salam,aku terdengar sambutan salam Emak Mertua aku Mama Izah tu begitu sayu dari dalam bilik tidurnya,dan dia menyuruh aku membukak pintu dengan kunci yang aku pun terus saja membukak dan masuk dan terus saja aku bertanya kepada Emak Mertua aku Mama Izah tu dari luar bilik tidurnya. “Niza Bee bini aku pergi ke mana,Mama…???”aku bertanya kepada Emak Mertua aku Mama Izah tu sambil-sambil memandang ke arah dapur. “Dia keluar dengan adik kau pergi ke rumah Mak Ucunya kat Bukit Mertajam…!!!Pukul 1130 malam nanti dia baru balik,Ucu kau hantar…!!!”jelas Emak Mertua aku Mama Izah tu dari dalam bilik saja suaranya terdengar dari dalam bilik tidurnya tu. “Mama sorang aje ker…???”aku bertanya lagi kepada Emak Mertua aku Mama Izah tu. “A’aa…!!!”pendek jawab Emak Mertua aku Mama Izah tu kepada aku. “Malam ni aku punya peluang dah untuk memuaskan batang kote aku,dan akan aku gunakan peluang yang ada…!!!”maka di kepala aku berfikir sekarang. Dan aku pun terus saja menuju ke bilik tidur Emak Mertua aku Mama Izah tu yang pintunya memang tak pun masuk terus,dan aku tergamam bila aku melihat Emak Mertua aku Mama Izah tu sedang berkemban dengan hanya tuala yang terlalu pendek,hanya menutup pangkal kedua-dua teteknya hingga pangkal pehanya,sedang bersolek selepas hanya menelan air liur sahaja bila melihat keadaannya itu. “Ape yang Zack pandang Mama macam tu…???”Emak Mertua aku Mama Izah tu bertanya kepada aku bila melihat aku berpandangan begitu. “Ermmm…erm…tak…takde ape-ape,Mama…cuma Zack geram bila lihat Mama macam tu…!!!”aku beranikan menjawabnya walaupun tergagap-gagap. Serta-merta Emak Mertua aku Mama Izah tu melekapkan tangannya ke arah towelnya di bahagian lubang cipapnya,malu agaknya bila aku berkata pun terus saja menghampiri Emak Mertua aku Mama Izah biasa aku akan mencium kedua-dua pipinya sebelum keluar atau balik ke rumah seperti jugak aku lakukan pada bini aku,tapi kali ini aku cium Emak Mertua aku Mama Izah tu agak lama sikit dari biasa dan Emak Mertua aku Mama Izah tu merasa pelik dengan tingkahlaku aku kali ini. “Nape Mama lihat Zack hari ini lain macam aje dengan Mama…???”Emak Mertua aku Mama Izah tu kemudiannya bertanya kepada aku sambil merenung hanya diamkan diri buat aku tarik saja tangan Emak Mertua aku Mama Izah tu menghampiri aku dan aku pun berbisik ke telinga Emak Mertua aku Mama Izah tu dan aku pun beranikan diri untuk berkata sesuatu kerana keinginan nafsu seks aku pada masa itu sedang mula bergelora,aku luahkanlah perasaan aku kepadanya. “Hari ini Zack benar-benar geram bila melihat Mama begini…!!!Mama tengok la Zack punya batang kote ni…!!!”ujar aku sambil menunjukkan ke arah batang kote aku yang sedang menonjol di dalam seluar slack Mertua aku Mama Izah tu hanya tersenyum sahaja melihatnya sambil bertanya dan berkata kepada aku. “Habis tu Mama boleh buat ape dengan benda Zack tu…???Niza kan ada,nanti Zack main seks la dengan bini Zack tu…!!!” Emak Mertua aku Mama Izah tu bertanya dan berkata kepada aku. “Apenye nak main,Mama…!!!Zack dah 3-4 hari tak dapat lubang cipap Niza tu,Mama…!!!Boleh tak Zack nak dapatkan sesuatu daripada Mama malam ni…???”dengan berani aku katakan kepada Emak Mertua aku Mama Izah tu,nekad Mertua aku Mama Izah tu tergamam dengan permintaan aku itu,bagaikan tak percaya dengan kata-kata aku itu. Di dalam Emak Mertua aku Mama Izah tu tergamam,tangan aku dah pun mengapai pinggangnya lalu aku rapatkan tubuh yang agak sexy itu ke tubuh saja aku mengucupi bibir Emak Mertua aku Mama Izah yang mongel tu. “Eeerrrmmm…ermmm…!!!”Emak Mertua aku Mama Izah tu ingin berkata sesuatu dan menolak aku,tapi aku terus saja memeluknya dengan erat saat itu aku dapat rasakan kedua-dua ulas bibir Emak Mertua aku Mama Izah tu mula terbukak dan kesempatan itu aku ambil,terus saja aku memasukan lidah aku untuk menjalankan peranan bagi memberahikan Emak Mertua aku Mama Izah tu dan aku sendiri. Beberape minit saja aku berbuat demikian,Emak Mertua aku Mama Izah aku tu telah aku rasai bagai telah melayani kehendak aku pun pantas sahaja melakukannya terus,dan kini mendapatkan pulak balasan dari Emak Mertua aku Mama Izah aku disedutnya,terasa suamnya lidah Emak Mertua aku Mama Izah dapat rasakan jugak kocakan dada gementar nafas Emak Mertua aku Mama Izah tu berdenyut-denyut di dada biarkannya begitu. “Hemmm…ermmm…sedappppnye,Mama…!!!”aku berbisik ke telinga Emak Mertua aku Mama Izah tu sesudah sahaja aku melepaskan dari kucupan di Mertua aku Mama Izah tu hanya senyum sinis perlakuan Emak Mertua aku Mama Izah tu,membuatkan keinginan nafsu seks aku terus kote aku sudah la tak boleh nak cakap macam mana nak diukur la,mungkin tegak dah 90 la panjang sangat batang kote aku,tapi mencapai 6 inci panjang dengan lilitannya lebih kurang 2 1/2 inci bagaikan bergerak-gerak untuk dilepaskan keluar. Kini aku mengapai tangan Emak Mertua aku Mama Izah tu dengan lembut dan aku bawa ke katil serta membaringkannye menghairankan aku masa itu,Emak Mertua aku Mama Izah tu bagaikan mengikut sahaja suruhan aku itu tanpa cuba aku kira apa yang aku hajatkan akan tercapai dan sangkaan aku sebelum ini mungkin jugak dia nak merasakan batang kote lelaki yang dah sekian lama tidak dirasakannya dan ini la masa untuk menerima sekali walaupun dari batang kote menantunya sebab-sebab ini la Emak Mertua aku Mama Izah tu tidak menunjukkan tanda-tanda menghalang atau melawan kehendak aku,cuma dia dengan lembut bertanya kepada aku. “Zack sebenarnya nak ape daripada Mama ni…???” Emak Mertua aku Mama Izah tu bertanya kepada aku dengan terketar-ketar suaranya. “Eerrmmm…boleh tak Zack nak dapatkan sesuatu daripada Mama malam ni…???Yang ini…???”aku kemudiannya berkata kepada Emak Mertua aku Mama Izah tu dengan berani,sambil mengepam tundun lubang cipap Emak Mertua aku Mama Izah tu yang sedang baring membusut tundun lubang cipap Emak Mertua aku Mama Izah tu yang masih tersembunyi di sebalik towelnya itu. “Jika Zack berani…cuba la…!!!”kata Emak Mertua aku Mama Izah tu kepada aku bagaikan mencabar kelelakian aku. “Betul ker,Mama…???”aku kemudiannya bertanya kepada Emak Mertua aku Mama Izah tu agak ragu. “Ermmm…cuba la kalau Zack dapat…!!!”Emak Mertua aku Mama Izah tu kemudiannya berkata kepada aku dan dia senyum saja. Aku pun terus saja menerpa berbaring di sebelah Emak Mertua aku Mama Izah kiri aku memaut tengkok Emak Mertua aku Mama Izah lalu terus saja mengucupi bibirnya dan tangan kanan aku mencari putaran simpulan towel untuk mendedahkan tubuh Emak Mertua aku Mama Izah terburailah apa yang tersembunyi selama ini,yang mana selalu aku angankan sebelum tetek Emak Mertua aku Mama Izah tu yang lama dah tak disentuh membusut tinggi,tundun lubang cipap yang tembam serupa dengan bini yang hitam lebat mnenutup ruang lubang cipap Emak Mertua aku Mama Izah tu tapi kemas dijaga air liur aku “Aa’aaa…!!!Nape Zack bukak Mama punye aje…???Zack punye baju dan seluar kenapa masih lagi lekat di badan tuuuuu…???”kata Emak Mertua aku Mama Izah tu kepada aku bersuara halus. “Mama bukakan la…!!!”aku kemudiannya berkata kepada Emak Mertua aku Mama Izah tu cuba nak bermanja tapi aku sendiri pantas membukak seluar dan baju tinggal hanyalah seluar dalam aku aku biarkannya sementara tujuan Emak Mertua aku Mama Izah tu yang akan bukakan seluar itu. Aku pun terus saja memainkan peranan aku menggentel kedua-dua tetek Emak Mertua aku Mama Izah tu yang mula Mertua aku Mama Izah tu terus mengeliat dengan tangannya dah memaut serta mengusap belakang aku dengan dapat aku bayangkan betapa seronoknya pada masa baru bab begini saja,masih banyak action yang akan aku lalui selepas aku dah menghisap puting kedua-dua tetek Emak Mertua aku Mama Izah tu silih berganti,dan jari-jemari tangan kanan aku telah bermain-main di biji kelentitnya yang di dalam ruang lubang cipap yang tersembunyi dek bulu hitamnya dah mula membecak. “Arggghhhh…Zackkk…!!!Sedapnye…Zackkk…!!! Lagiiiii…!!!”keluh Emak Mertua aku Mama Izah pun meneruskan peranan tangan Emak Mertua aku Mama Izah tu dah di dalam seluar aku mengukur batang kote menolak sikit seluar dalam aku ke bawah,dan aku terus membantunya membukak seluar dalam aku keluar dari tempatnya. “Wowww…Zackkk…!!!Besarnya batang kote Zack ni,Sayanggggg…!!!”jerit Emak Mertua aku Mama Izah tu tapi perlahan sambil melihat akan batang kote aku hanya tersenyum mendapat pujian sebegitu. “Mama mahukannya tak…???”aku kemudiannya bertanya kepada Emak Mertua aku Mama Izah tu. Saja aku Mertua aku Mama Izah tu hanya diam pun kemudiannya terus bangun dari baringan aku,dan aku pun terus sahaja menghalakan batang kote aku ke muka Emak Mertua aku Mama Izah aku adalah untuk memasukan batang kote aku ke dalam mulut Emak Mertua aku Mama Izah tu untuk Mertua aku Mama Izah tu cuba menolak sambil berkata kepada aku “Mama tak biasa begini la,Sayang…!!!”Emak Mertua aku Mama Izah tu berkata kepada aku. “Mama try la dulu ye…!!!”kata aku kepada Emak Mertua aku Mama Izah tu dan aku pun kemudiannya terus saja menonjolkan batang kote aku ke dalam ruang sampai saja di bibir Emak Mertua aku Mama Izah tu,aku mengarahkannya membukak ruang untuk batang kote aku lolos saja batang kote aku masuk habis jejak ke anak tekak Emak Mertua aku Mama Izah rasa batang kote aku bila berada di dalam mulut Emak Mertua aku Mama Izah Mertua aku Mama Izah tu bagaikan leloya sikit,dan gerak-geri Emak Mertua aku Mama Izah tu agak kaku bila batang kote aku berada di kawasan la Emak Mertua aku Mama Izah tu tak biasa,dan aku kesian jugak melihatnya bila aku berbuat demikian,lantas aku menarik keluar batang kote aku dan kini aku pulak menjalankan operasi pembersihan di alur lubang cipap Emak Mertua aku Mama Izah tu. Lidah aku kini bermain-main di biji kelentit Emak Mertua aku Mama Izah tu yang sekian lama tak minit berlalu operasi aku di lubang cipap Emak Mertua aku Mama Izah tu,apa yg aku dengar rentetan Emak Mertua aku Mama Izah tu…“lagiiii…Zackkk…sedapppp…!!!”. Aku kemudiannya terus melajukan lagi tujahan lidah lidah aku benar-benar berada dalam di ruang lubang cipap Emak Mertua aku Mama Izah Mertua aku Mama Izah tu terus mengeliat..Tiba-tiba aku rasa badan Emak Mertua aku Mama Izah tu bagaikan dia sedang mencapai klimaks seksnya yang lagi,terasa la kemasinan serta kapayauan air mani Emak Mertua aku Mama Izah tu yang keluar dari ruang lubang cipapnya. “Huuuyoooo…sedapnya air mani Mama Izah aku ni…!!!Banyak jugak airnya yang aku tertelan,maklum la saja lama dah tak dipergunakannya…!!!”aku berkata di dalam hati aku. “Zack…Zack,Mama dah tak tahan lagi, Sayanggg…!!!Mainkan la cepattttt…!!!”keluh Emak Mertua aku Mama Izah tu sambil mencapai batang kote aku untuk memandunya ke arah pintu lubang cipapnya,dan aku tidak membuang masa lagi terus saja memasukkan batang kote aku yang telah benar-benar keras tu ke dalam Emak Mertua aku Mama Izah tu buat kali pertama pada hari tersebut kali pertama secara keseluruhannya sambil dibantu oleh Emak Mertua aku Mama Izah tu. “Ooooohhhhh…sedapnye,Mamaaaa…!!!”keluh aku kepada Emak Mertua aku Mama Izah tu bila batang kote aku dah telus ke dalam dasar lubang cipap Emak Mertua aku Mama Izah itu aku saja diamkan dulu batang kote aku di dasar lubang cipap Emak Mertua aku Mama Izah panas batang kote aku bila direndamkan di dalam ruang yang dah berlecak aku pulak memainkan peranan di kedua-dua tetek Emak Mertua aku Mama Izah tu. “Arggghhhh…ermmm…erm…sedapnye,Sayangggg!!!” Emak Mertua aku Mama Izah tu terus mengeluh aku mulakan hayunan atas ke bawah,mula-mula slow motion dan laju semakin laju dengan buaian suara Emak Mertua aku Mama Izah tu yang merintih kesedapan. “Arghhh…arghhh…sedappppp…!!!Lagi hayun, Sayanggggg…!!!Mama sedappp…!!!Lajuuuuu… lajuuuuu,Sayanggg…!!!Mama…dah nak sampaiiiiii…lagiiiiii…!!!”sekali lagi kejang tubuh Emak Mertua aku Mama Izah tu dan batang kote aku rasa bagaikan nak putus dikemutnya. Aku kemudiannya terus menarik keluar batang kote aku yang dah basah dek lecak air lubang cipap Emak Mertua aku Mama Izah tu dan kini aku pusingkan Emak Mertua aku Mama Izah tu secara menonggeng menukar nak balun dari arah dapat lihat lubang bontot tonggek Emak Mertua aku Mama Izah tu terkemut-kemut bagaikan meminta-minta sesuatu geram melihat lubang bontot tonggek Emak Mertua aku Mama Izah terus sapukan air dari lubang cipap Emak Mertua aku Mama Izah tu ke lubang bontot tonggeknya untuk aku pun terus saja menujahkan masuk batang kote aku ke dalam lubang bontot tonggek Emak Mertua aku Mama Izah tu buat kali pertama pada hari tersebut Ikali pertama secara keseluruhannya.Sekali tekan tak masuk,kali kedua penekanan batang kote aku telus paras takuk aku ke lubang bontot tonggek Emak Mertua aku Mama Izah tu. “Uhhhhh…Zack…sakitttt…!!!Pelan sikit Zack…koyak lubang bontot tonggek Mamaaaa…!!!Batang kote Zack besar…!!!” Emak Mertua aku Mama Izah tu berkata kepada Emak Mertua aku Mama Izah tu berkata demikian,batang kote aku bagai diminta-minta untuk menaburkan air pun terus saja menekan perlahan-lahan tapi terus telus saja habis ke iringan rentihan Emak Mertua aku Mama Izah tu dan dengan perjalanan batang kote aku yang mungkin menyakitkannya,tapi dia rela demikian sebab jika dia tak izinkan dari mula dah ditolaknya saat untuk aku menaburkan air mani aku hampir kemudiannya menarik dan tekan sebanyak 3 kali maka…critttt…crittt…criiitttttttt… beberapa pancutan air mani aku telah dilepaskan di dalam lubang bontot tonggek Emak Mertua aku Mama Izah tu dan pada masa itu kemutan lubang bontot tonggek Emak Mertua aku Mama Izah tu sangat mencengkam sedapnya tentu anda rasakan jika pernah berbuat demikian. Kini aku biarkan batang kote aku di dalam lubang bontot tonggek Emak Mertua aku Mama Izah tu sambil aku terkulai di belakang Emak Mertua aku Mama Izah Mertua aku Mama Izah tu jugak terasa aku terasa bertenaga sedikit,aku bingkas bangun dari lekapan belakang Emak Mertua aku Mama Izah tu. “Puas tak,Mama…???Mama nak lagi tak…???”aku bertanya kepada Emak Mertua aku Mama Izah tu. “Ermmm…teruk la Mama Zack kerjakan tadi…!!!Tak tahan Mama dibuatnya tau…!!!”jelas Emak Mertua aku Mama Izah tu kepada aku dengan manja. “Mama nak lagi ker…???”aku ulangi lagi pertanyaan aku. “Emmmm…malam ni cukup la dulu,Sayang…!!!Lain kali bila Mama nak lagi Mama akan cakap pada Zack,OK…!!!”jelas Emak Mertua aku Mama Izah tu kepada aku. Lepas tu kami berdua berhenti di situ saja dan sama-sama masuk ke dalam bilik air untuk mandi,tapi rupa-rupanya tidak berakhir berdua sempat memantat atau saling melakukan hubungan seks bersama sekali lagi buat kali ke-2 pada hari tersebut kali ke-2 secara keseluruhannya di dalam bilik air sampai kami berdua sama-sama klimaks dan aku memancutkan air mani aku dengan agak banyaknya ke dalam lubang cipap Emak Mertua aku Mama Izah tu buat kali pertama pada hari tersebut kali pertama secara keseluruhannya. Cerita ini akan disambung lagi jika ada masa dengan cerita bagaimana aku,Emak Mertua aku Mama Izah tu dan bini aku main sekatil……………. Tags Anal Sex, Emak Mertua, Menantu Lelaki This entry was posted on December 1, 2011 at 441 pm and is filed under IN THE FAMILIES DI DALAM KELUARGA, IN THE IN-LAWS DI DALAM KELUARGA MERTUA, MOTHER-IN-LAW & SON-IN-LAW IBU MERTUA & MENANTU LELAKI. You can follow any responses to this entry through the RSS feed. You can leave a response, or trackback from your own site.
. 258 158 84 431 155 120 367 368